RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang diperingati setiap 1 Mei 2019 ini seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah, untuk memperhatikan nasib kaum buruh, termasuk mereka yang mengabdi di lingkup pemerintahan.
Salah satu yang perlu di perhatikan oleh Pemkot Makassar, yakni nasib 150-an tenaga honorer di lingkup Sekretariat DPRD Kota Makassar yang hingga hari ini belum juga menerima upah.
Sejumlah tenaga honorer di Kantor DPRD Makassar mengaku belum mendapatkan upah sejak Januari 2019 hinggi hari ini.
“Belum, kami belum terima sejak Januari pak,” ungkap salah satu tenaga honorer yang minta namanya tak disebutkan.
Upah yang diterima para honorer ini setiap bulannya mencapai Rp850 ribu, di luar potongan tunjangan hari tua sebesar Rp150 ribu.
“Totalnya satu juta, tapi ada potong seratus lima puluh ribu, jadi yang diterima setiap bulan delapan ratus ribu saja,” bebernya lagi.
Bahkan, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Makassar, Adi Rasyid Ali membenarkan informasi tersebut.
“Ya betul, sudah empat bulan mereka mengabdi dan bekerja dan belum dapatkan gaji,” ungkapnya.
Ara, sapaan akrabnya, meminta kepada Wali Kota Makassar tak lepas tangan dalam masalah ini.
“Saya berharap Pak Wali Kota bisa memperhatikan mereka, kasian mereka punya keluarga dan punya anak,” harap legislator Demokrat itu.
