Selasa, 14 Mei 2019 15:42

Kekerasan Anti Muslim Meningkat di Sri Lanka Pasca Serangan Teror

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Masjid ini di Kiniyama adalah salah satu tempat yang diserang (Reuters)
Masjid ini di Kiniyama adalah salah satu tempat yang diserang (Reuters)

Kekerasan anti-Muslim semakin meningkat di Sri Lanka, menyusul serangan mematikan di gereja dan hotel bulan lalu.

RAKYATKU.COM - Kekerasan anti-Muslim semakin meningkat di Sri Lanka, menyusul serangan mematikan di gereja dan hotel bulan lalu.

BBC melaporkan bahwa masjid-masjid dan toko-toko milik Muslim telah menjadi sasaran akhir-akhir ini.

Di kota Kiniyama, jendela dan pintu masjid dihancurkan dan salinan Alquran dilemparkan ke lantai.

Di kota Chilaw, yang mayoritas penduduknya beragama Katolik, toko-toko dan masjid milik Muslim diserang.

Seorang pria meninggal karena luka tusuk setelah segerombolan orang menyerang bisnisnya di Distrik Puttalam.

Polisi mengatakan, serangan itu dipicu oleh pertikaian yang dimulai di Facebook.

Kekerasan juga dilaporkan terjadi di kota Hettipola, di mana sedikitnya tiga toko dibakar.

Untuk mengekang kekerasan, pemerintah Sri Lanka telah memblokir beberapa platform media sosial dan aplikasi pengiriman pesan, termasuk Facebook dan Whatsapp.

Selain itu, pemerintah juga telah memberlakukan jam malam tujuh jam, yang berlaku mulai pukul 21:00 waktu setempat.

Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe telah mengimbau semua warganya agar tetap tenang.

"Saya mengimbau semua warga untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang salah. Pasukan keamanan bekerja tanpa lelah untuk menangkap teroris dan memastikan keamanan negara," kata Wickremesinghe ?di Twitter.

Muslim terdiri dari hampir 10% dari 22 juta orang di Sri Lanka.