Senin, 13 Mei 2019 23:04

Mutasi Bakal Dianulir NA Lewat Pj Wali Kota Makassar, Danny: Saya Rindu SYL

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Mohammad Ramdhan Pomanto.
Mohammad Ramdhan Pomanto.

Mantan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menanggapi isu terkait keputusannya yang bakal dianulir oleh Gubernur Nurdin Abdullah (NA).

RAKYATKU.COM, MAKASSAR -  Mantan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, menanggapi isu terkait keputusannya yang bakal dianulir oleh Gubernur Nurdin Abdullah (NA) melalui Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb.

Danny sapaan karibnya, mengatakan pembahasan mutasi pada prosesi pelantikan Pj Wali Kota merupakan hal yang tidak wajar.

"Saya kira agak tidak produktif menyinggung itu karena kami yang lebih tahu. Mutasi yang kami yang lakukan hasilnya Makassar nomor satu di Indonesia," ujar Danny ditemui Rakyatku.com di LAN Antang Makassar, Senin (13/5/2019).

Menurut Danny apa yang dilakukannya tidak melanggar. Sebab, kata dia, hal yang dilakukannya sudah memenuhi segala regulasi.

"Ini mutasi pakai prosedur, ada masa waktunya sudah terpenuhi, ada syarat-syaratnya sudah terpenuhi. Saya kira tidak ada yang salah, yang salah itu mendengar sepihak. Masyarakat sekarang ini tidak menunggu mutasi, tapi program," jelasnya.

Danny mengaku, keputusan yang menurutnya tidak pantas dilakukan oleh seorang pejabat membuat dirinya mengingat kepemimpinan di era Syahrul Yasin Limpo kala itu.

"Makanya dengan sistem begini, saya rindu dengan Pak Syahrul. Rindu sekali saya sama Pak Syahrul. Kepimpinan beliau yang selalu tidak mempermalukan anak buahnya. Pak Syahrul itu kepemimpinannya sangat tidak 'mappakasiri orang'. Komunikasinya politiknya bagus. Kalau seperti itu, Sulsel akan tetap baik," bebernya.

Danny juga menanggapi soal sembilan kepala sekolah yang dimutasinya dan kepala sekolah itu dianggap oleh Gubernur NA berprestasi.

"Berprestasi, tapi korup. Yang mana mau dipilih, mau tetap korup atau berprestasi. Banyak yang berprestasi, tapi integritasnya tidak jelas," pungkasnya.