Senin, 13 Mei 2019 01:30

Heboh Oknum Polisi Diduga Masukan Pil Ekstasi ke Mulut Pacarnya

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ist.
Ist.

Video oknum polisi berinisial Bripda MAR merayakan ulang tahun di sebuah tempat karaoke di Medan, Sumatera Utara, heboh di media sosial.

RAKYATKU.COM - Video oknum polisi berinisial Bripda MAR merayakan ulang tahun di sebuah tempat karaoke di Medan, Sumatera Utara, heboh di media sosial.

Pasalnya, oknum polisi itu terlihat memasukkan sesuatu diduga pil ekstasi ke mulut pacarnya.

Polda Sumatera Utara pun langsung bergerak cepat dan langsung menangani kasus tersebut. 

Pria dalam video tersebut pun telah diamankan pada Minggu, 5 Mei 2019 malam pukul 19.00 WIB oleh Dit Sabhara Polda Sumut.

Ini dilakukan setelah tes urine Bripda MAR bersama 10 polisi lainnya yang ikut dalam pesta ulang tahun itu karena diduga mengkonsumsi narkoba. 

Tes dilakukan di RS Bhayangkara. Dari 11 orang, hanya Bripda MAR dinyatakan positif menggunakan Amphetamine dan Metaphetamine.

Kasus ini bermula saat beredar postingan video di medsos Instagram. Dalam video tersebut terlihat seorang laki-laki sedang meniup lilin di kue ulang tahun yang dibawa oleh seorang wanita, kemudian memasukan sesuatu ke dalam mulut wanita tersebut.

Dari keterangan Bripda MAR usai diamankan, video itu diambil pada Sabtu malam saat merayakan ulang tahun di salah satu karaoke di Medan. 

Dia bersama 10 temannya yang bertugas di Ditsabhara Polda Sumut masing-masing, Bripda ID, Bripda DFS, Bripda RJS, Bripda RM, Bripda IMS, Bripda JPF, Bripda BSS, Bripda EA, Bripda AJS, Bripda MSK.

Selain bersama 10 temannya, juga hadir pacar Bripda MAR, yaitu T yang di dalam video membawa kue dan dua teman lainnya.

Dari pengakuan Bripda MAR yang dimasukkan ke dalam mulut T adalah permen mint. Namun, ekpresi T saat dimaksukkan yang katanya permen mencurigakan.

Kabid Penmas Polda Sumatera Utara, AKBP MP Nainggolan membenarkan adanya pemeriksaan itu. 

Ditegaskannya, Propam Polda Sumut akan serius menangani kasus ini. Dia menjelaskan ada 2 orang dari 11 orang yang menjalani pemeriksaan itu kini sudah menjadi tahanan.

“Semuanya (11 bintara) sekarang sedang dalam proses penanganan untuk penindakan,” katanya dikutip Jpnn, Senin (13/5/2019).

“Propam itu sekarang tak ada (istilah) main-main. Kalau ada lagi dapat yang seperti itu, infokan sama saya,” pungkasnya.