Minggu, 12 Mei 2019 21:11

Soal Pria Ancam Penggal Jokowi, TKN Bilang Begini

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ace Hasan Syadzily. Ist
Ace Hasan Syadzily. Ist

TKN Jokowi-Ma'ruf menyebut ada pihak yang melakukan provokasi sehingga terjadi ancaman terhadap Presiden RI Joko Widodo. 

RAKAYTAKU.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf menyebut ada pihak yang melakukan provokasi sehingga terjadi ancaman terhadap Presiden RI Joko Widodo. 

Jubir TKN, Ace Hasan Syadzily mengimbau kepada semua pihak, termasuk BPN, agar tak memanasi pendukung untuk bersikap berlebihan.

"Kami yakin perilaku seperti ini karena ada pihak-pihak yang selalu memprovokasi dan memanas-manasi pendukungnya untuk tetap bersikap anti-Pak Jokowi secara berlebihan. Sebaiknya, siapa pun itu, termasuk BPN, agar jangan terus memanas-manasi para pendukungnya untuk bersikap yang berlebihan dalam merawat militansi pendukungnya dengan kebencian seperti itu," kata Ace Hasan Syadzily, Minggu (12/5/2019).

Ace meminta agar kasus ini diserahkan ke pihak berwenang. Dia mengimbau tidak ada pihak yang memanas-manasi, apalagi sedang masuk bulan Ramadhan. 

"Kita jaga tutur kata kita agar jangan menghasut rakyat dengan opini-opini yang memanaskan situasi. Soal hasil pemilu, kita tunggu hingga tanggal 22 Mei ini. Walaupun kami yakin tidak akan jauh berbeda dengan hasil hitung cepat dan real count yang kami punya, yaitu pasangan Jokowi-Kiai Ma'ruf yang menang," paparnya.

Sementara itu, terkait penangkapan Hermawan Susanto (HS), dia mengapresiasi langkah polisi yang bertindak cepat untuk dilakukan penangkapan. Sebab, menurutnya, langkah itu bisa menjadi efek jera.

"Saya yakin Pak Jokowi akan memaafkan orang ini, saya kira penegak hukum harus bertindak untuk memberikan efek jera kepada orang seperti ini. Harus diberi hukuman yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Langkah ini dilakukan agar siapa pun kita tidak boleh mengumbar kebencian yang berlebihan," ujarnya, dikutip Detikcom.

"Kasus ini harus menjadi pembelajaran bagi siapa pun menyampaikan kata-kata seperti bukanlah tindakan terpuji, apalagi dilakukan di bulan Ramadhan seperti ini dan diucapkan oleh orang yang mengaku beragama. Di mana letak akhlak mereka sebagai orang yang mengaku beragama tetapi berkata kebencian dan menghalalkan untuk membunuh. Apalagi menggunakan istilah 'memenggal kepala' dan disandingkan dengan kata 'demi Allah'. Nyata dan jelas sekali bahwa itu kata-kata kebencian," sambung Ace.

HS ditangkap di Perumahan Metro, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. HS diduga mengancam Jokowi dengan kalimat 'Dari Poso nih. Siap penggal kepala Jokowi. Jokowi siap lehernya kita penggal kepalanya. Demi Allah'.