Sabtu, 11 Mei 2019 11:22

Istri Jurnalis yang Tewas Sebut Suaminya Sempat Cekcok dengan Caleg

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi
Ilustrasi

Jumat malam, 10 Mei 2019, tubuh Soeprayitno ditemukan tewas bersimbah darah oleh jemaah salat tarawih di balai-balai depan rumahnya, di Tanah Merah Surabaya, Jawa Timur.

RAKYATKU.COM, SURABAYA - Jumat malam, 10 Mei 2019, tubuh Soeprayitno ditemukan tewas bersimbah darah oleh jemaah salat tarawih di balai-balai depan rumahnya, di Tanah Merah Surabaya, Jawa Timur.

Warga lalu mengabarkan kematian korban ke istrinya, Djumaliha. Tentu saja, awalnya sang istri tak percaya. Pasalnya, korban sebelumnya pamit kepada dirinya, hendak pergi bagi-bagi takjil.

Namun, beberapa saksi mata menyebutkan, sebelum ditemukan tewas, korban yang juga jurnalis di Suara Gegana Indonesia itu, sempat cekcok dengan dua orang yang datang mengendarai sepeda motor.

Seorang sempat mengacungkan pisau ke korban, namun dilerai temannya yang merebut pisau itu dan membuangnya.

Namun, pria yang satu tampak sangat emosi. Dia lalu memungut pisau itu dan menusukkannya ke korban. Usai melakukan aksinya, pelaku dan temannya melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor.

Istri korban, Djumaliha menyebutkan, saat Pemilu 2019 berlangsung, suaminya sempat bermasalah dengan salah satu calon legislatif atau caleg.

"Waktu ramai-ramai pemilu, bapak sempat punya masalah soal caleg, ngumpulin KTP dengan orang-orang terus diberi Rp50 ribu per KTP. Karena belum dikasih sama caleg-nya, jadi saya yang lunasi ke orang-orang. Sampai Rp2 juta, tapi sudah selesai," ungkap Djumaliha.

Namun, Djumaliha tak mengetahui secara pasti siapa nama dan sosok caleg yang bermasalah dengan Soeprayitno.

"Enggak tau siapa pastinya, saya akhirnya yang bayar ke orang-orang yang pernah dijanjikan sama bapak," katanya.