Jumat, 10 Mei 2019 16:36

Neno Nyanyikan Lagu 2019GantiPresiden Meski Sudah 'Diharamkan'

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Foto/Detikcom.
Foto/Detikcom.

Lagu 2019GantiPresiden menggema dalam demonstrasi yang dilakukan di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019). 

RAKYATKU.COM - Lagu 2019GantiPresiden menggema dalam demonstrasi yang dilakukan di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019). 

Lagu 2019GantiPresiden dinyanyikan Wakil Ketua BPN Neno Warisman dan penyanyi yang menciptakan lagu 2019GantiPresiden, Sang Alang. 

Terkait hashtag 2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera pernah menyebut tagar tersebut sudah tutup buku. Mardani mengaku menghormati hasil Pilpres 2019 nanti siapa pun pemenangnya. 

"Contoh nih saya dikenal penggagas hashtag 2019GantiPresiden. Per 13 April saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? Karena itu sudah hari terakhir kampanye. Sekarang apalagi, sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal," ujar Mardani belum lama ini.

Kembali ke aksi demo di depan Bawaslu, sejumlah tokoh berorasi bergantian. Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak menegaskan aksi dimaksudkan untuk mengawal pelaporan BPN Prabowo-Sandiaga atas dugaan kecurangan Pemilu. 

"Kami harap Bawaslu, KPU dan aparat agar benar-benar membuktikan Pilpres 2019 berjalan jurdil. Umat tak akan resah, gelisah, marah tatkala kejujuran sudah terbuka. Kami harap Bawaslu terbuka mau verifikasi temuan-temuan dan hitung secara manual bersama BPN-TKN agar setelah Pemilu keluar pemimpin yang adil, ini penting," ungkap Yusuf Martak dikutip Detikcom.

Pembuktian dugaan kecurangan menurutnya harus dilakukan transparan sesuai aturan. Tapi Yusuf Martak meminta agar persatuan tetap dijaga. 

"NKRI harus berdaulat utuh tak boleh pecah kita harus pertahankan, semua masalah bisa diselesaikan dengan baik. Kiat rukun kembali setelah kejujuran dan keadilan dibuktikan di depan hukum," pungkasnya.