Rabu, 08 Mei 2019 17:07

Paripurna Pertama Pasca Pileg, Ketua DPRD Sulsel Ungkap 4 Kegalauan Legislator Saat Ini

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Suasana rapat paripurna di DPRD Sulsel, Rabu (8/5/2019).
Suasana rapat paripurna di DPRD Sulsel, Rabu (8/5/2019).

DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menggelar rapat paripurna pertama pasca Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 di ruang paripurna DPRD Sulsel.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar rapat paripurna pertama pasca Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 di ruang paripurna DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Rabu (8/5/2019).

Paripurna kali ini membahas dua agenda pokok. Masing-masing persetujuan bersama antara DPRD dan Gubernur Sulsel terhadap Ranperda tentang pengelolaan dan pemanfaatan air tanah, serta perubahan lampiran keputusan DPRD Sulsel Nomor 44 tahun 2018 tentang pembentukan peraturan daerah Provinsi Sulsel tahun 2019.

Sidang paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD Sulsel, Moh. Roem ini, dihadiri oleh tiga wakil ketua DPRD Sulsel, masing-masing Syaharuddin Alrif, Yusran Sofyan serta Ashabul Kahfi. Hadir pula Penjabat Sekprov Sulsel, Azhari Fakhsirie Radjamilo.

Ungkapan menarik diungkapkan Roem saat membuka rapat paripurna tersebut. Mantan Bupati Sinjai dua periode tersebut mengungkapkan 4 kegalauan yang saat ini dirasakan oleh legislator DPRD Sulsel serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

"Galau yang pertama dirasakan bagi anggota yang kembali maju jadi caleg, karena belum ada kepastian (terpilih atau tidak) sampai saat ini. Galau kedua yaitu adanya pembekuan SK mutasi dan pengangkatan 193 pejabat eselon III dan IV yang dilantik melalui SK wakil gubernur Sulsel," ungkap Roem.

Kegalauan selanjutnya, kata Roem, disebabkan karena realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sulsel yang belum cukup 1 persen hingga saat ini.

"Padahal ini sudah masuk bulan kedua untuk triwulan kedua. Untuk galau yang keempat, biasanya kan kalau rapat paripurna ada kopi. Tapi sekarang tidak ada, kita tunda dulu ngopinya nanti sudah Magrib," kata Roem. 

Mendengar kegalauan yang keempat tersebut, para legislator dan seluruh peserta sidang paripurna kompak tertawa. Lalu kemudian bertepuk tangan.