Selasa, 07 Mei 2019 19:17

Jangan Khawatir! Pertamina dan Disdag Parepare Pastikan Stok Elpiji Melon Aman

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Jangan Khawatir! Pertamina dan Disdag Parepare Pastikan Stok Elpiji Melon Aman

Dinas Perdagangan Kota Parepare bersama PT Pertamina melakukan pemantauan terhadap kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram.

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Dinas Perdagangan Kota Parepare bersama PT Pertamina melakukan pemantauan terhadap kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram yang beberapa hari terakhir mengalami kelangkaan. 

Hal ini dilakukan setelah adanya instruksi dari Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe terhadap keluhan masyarakat terkait gas melon tersebut.

Plt Kepala Dinas Pedagangan Parepare, M Husni Syam mengatakan, hasil pantauan di sejumlah pangkalan yang dilakukan pihaknya bersama Pertamina, persediaan gas melon sejauh ini aman. 

Selain itu, juga tak ada penimbunan atau pengurangan jatah dari Pertamina. "Tak ada kelangkaan gas melon. Karena persediaan di seluruh agen mencukupi dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat," katanya.

Untuk itu, kata Husni, masyarakat diimbau untuk membeli gas melon langsung ke agen-agen, karena tidak adanya jaminan pada tingkat pengecer. "Pokoknya persediaan elpiji 3 kilogram aman. Tidak ada masalah," tuturnya.

Sementara itu, Sales Executive LPG I Sulawesi, Risal Arsyad, mengatakan dari pantauan yang dilakukan selama dua hari ke pangkalan-pangkalan, stok elpiji yang disalurkan Pertamina mencapai 15.600 tabung sehari melalui dua agen dipastikan aman. 

"Tak ada kelangkaan elpiji ukuran 3 kilogram. Stok yang disalurkan Pertamina, sesuai yang diterima 230 pangkalan yang ada di Parepare. Rata-rata pangkalan, memiliki lima hingga 70 tabung untuk didistribusikan memenuhi kebutuhan konsumen yang berhak menggunakan gas ukuran 3 kilogram," paparnya.

Gas melon, kata Risal, memang hanya disalurkan ke agen yang diterukan ke pangkalan. Sehingga, pemantauan dan pengawasan hanya dilakukan hingga tingkat agen. Untuk pengecer, Pertamina memang tidak menyediakan karena dianggap sebagai perusak harga. 

Kemungkinan, kata dia, isu terkait langkanya elpiji 3 kilogram dilakukan oknum pengecer karena makin ketatnya penyaluran. "Di pangkalan, harga dibanderol Rp15.500 per tabung. Dan, hanya boleh dijual pada warga yang berhak, karena gas melon memang peruntukkannya bagi warga kurang mampu karena disubsidi oleh pemerintah. Pangkalan tidak boleh menjual ke pengecer. Jika itu terjadi, tentu akan kita sanksi," tegasnya.

Risal memastikan, kelangkaan gas yang dikeluhkan warga bukan karena adannya penimbunan atau pengurangan stok. Akan tetapi, kata dia, stok per hari untuk Parepare sebanyak 15.400 tabung, yang belum lama ini ditambah sebanyak 15 persen. 

Selain itu, stok di tingkat pangkalan pun masih tersedia dan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga. "Pembelian yang lebih tinggi untuk stok rumah tangga, ditambah munculnya pedagang makanan dadakan jelang Ramadan, membuat persediaan lebih cepat habis. Tapi setiap hari stok belasan ribu tabung tetap kita salurkan," ujarnya.

Mengantisipasi penyalahgunaan gas meslon, baik pada rumah makan, ASN, TNI dan Polri, Pertamina bersama Pemkot setempat dalam hal ini Dinas Perdagangan akan melakukan razia. 

Jika ditemukan adanya penggunaaan gas melon pada pihak yang dianggap tidak berhak, maka akan dilakukan penarikan dan diganti dengan gas ukuran 5,5 kilogram. 

"Kita berharap, yang tidak berhak menggunakan elpiji 3 kilogram, sadar diri. Karena peruntukannya memang bagi warga kurang mampu," ujarnya.