Senin, 06 Mei 2019 21:36

Teroris Rencana Ledakkan Bom saat Pengumuman Hasil Rekapitulasi KPU

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) tertangkap di Bekasi, Jawa Barat, membawa sebuah bom rakitan jenis TATP (triaseton triperoksida).

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) tertangkap di Bekasi, Jawa Barat, membawa sebuah bom rakitan jenis TATP (triaseton triperoksida).

Bom itu berdaya ledak seperti peristiwa bom gereja di Surabaya pada 13-14 Mei 2018. Rencananya, bom itu akan diledakkan pada saat pengumuman hasil rekapitulasi suara pemilu 22 Mei 2019 dan satu pos polisi di Jati Asih, Bekasi. 

Itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo. 

"TATP ini merupakan salah satu komponen jenis bom yang berdaya ledak tinggi. TATP merupakan jenis bom yang sama digunakan pada saat serangan bom di Surabaya di tiga gereja maupun di Mapolrestabes Surabaya," kata Dedi di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019). 

Bom jenis TATP itu ditemukan saat Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris berinisal SL (34) dan AN (20) di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2019). 

Dari hasil pemeriksaan, AN memiliki peran dalam membantu merakit bom TATP bersama SL, pimpinan JAD Lampung. 

"Ia (AN) memiliki peran juga selain menyembunyikan DPO SL, dia juga mengetahui dan ikut membantu membuat bon TATP. Mereka satu tim," kata Dedi.

Dedi mengatakan, bom itu rencananya akan diledakkan saat pengumuman hasil rekapitulasi suara pemilu di Jakarta pada 22 Mei 2019 serta di satu pos polisi di Jati Asih, Bekasi. 

Namun, ia tidak menjelaskan di mana lokasi peledakan ketika rekapitulasi suara Pemilu dan kapan peledakan di pos polisi. 

Ia menyebutkan, bom tersebut sudah siap meledak. "Bom ini sudah siap meledak. Satu tersangka yang sudah membawa bom ini telah dilumpuhkan," bebernya.

Sumber: Kompas.com