Minggu, 05 Mei 2019 19:22

Dibilangi Setan, Wahyu Jayadi Murka

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wahyu Jayadi memperagakan cara menampar Zulaiha yang diperagakan seorang wanita dalam rekonstruksi kemarin.
Wahyu Jayadi memperagakan cara menampar Zulaiha yang diperagakan seorang wanita dalam rekonstruksi kemarin.

Pertengkaran hebat yang terjadi antara Wahyu Jayadi dan Sitti Zulaiha dalam mobil miliknya, dipicu karena ucapan yang dilontarkan oleh Zulaiha, yang terlalu mencampuri urusan pribadi Wahyu.

RAKYATKU.COM, GOWA - Pertengkaran hebat yang terjadi antara Wahyu Jayadi dan Sitti Zulaiha dalam mobil miliknya, dipicu karena ucapan yang dilontarkan oleh Zulaiha, yang terlalu mencampuri urusan pribadi Wahyu.

Sitti Zulaiha terus bertanya kepada Wahyu terkait urusan pribadinya, hingga akhirnya Wahyu jengkel dan melakukan kekerasan fisik. Zulaiha sempat melakukan perlawanan namun sia-sia.

Pada salah satu adegan saat rekonstruksi, Wahyu menjelaskan kepada polisi, setelah dirinya berhenti secara mendadak dan korban bercerita dengan menurut dirinya tidak bagus.

"Setelah dia (korban) pukul saya, saya langsung hentikan mobil ini. Karena dia cerita dengan perkataan yang tidak bagus, dia langsung tampar saya. Makanya saya langsung rem mendadak mobil ini dan terbenturlah di sini. Zulaiha membilangi saya "Setan ini!" dan kemudian saya tampar dia. Seperti itu," jelas Wahyu kepada polisi saat rekonstruksi, Sabtu (4/5/2019) kemarin.

Wahyu yang bergelar seorang doktor dan bekerja di salah satu kampus ternama di Makassar melanjutkan, setelah dirinya menampar Zulaiha, korban kembali melakukan perlawanan. 

"Kemudian saya tampar dia pada pipi kiri korban," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi yang membacakan adegan melanjutkan, pada adegan tersebut, Wahyu mulai naik pitam dengan menampar korban menggunakan tangan kiri yang mengenai pipi sebelah kanan korban. 

Menurut penuturan Wahyu saat rekonstruksi, perkataan yang dilontarkan oleh Zulaiha dianggap tidak menyenangkan bagi dirinya.

"Dia (Zulaiha) mengeluarkan kata-kata yang tidak bagus," ujar Wahyu saat rekonstruksi.

Perkelahian antara doktor dan staf di kampus UNM dalam mobil tersebut berlanjut. Dalam perkelahiannya, korban sempat melakukan perlawanan, namun apa daya seorang wanita melawan seorang lelaki bertubuh besar dan diketahui juga memiliki ilmu bela diri.

Setelah Zulaiha tewas, Wahyu termenung dalam mobil yang ia kendarai. Dirinya tidak menyangka bisa membunuh seorang ibu tiga anak hanya dengan tangan kosong. Untuk menyamarkan aksinya, Wahyu pun memanipulasi kematian korbannya dengan mengikat sabuk pengaman mobil tersebut.