Minggu, 05 Mei 2019 09:49

Harga Padi Anjlok di Bulukumba, Petani: Kasihan Kami

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Petani di Kabupaten Bulukumba menjemur padinya, Minggu (4/5/2019).
Petani di Kabupaten Bulukumba menjemur padinya, Minggu (4/5/2019).

Harga padi turun drastis di Bulukumba. Pada 2018 lalu, harga padi Rp350 ribu hingga Rp400 ribu per karung. Kini hanya dibeli Rp250 ribu sampai Rp300 ribu.

RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Harga padi turun drastis di Kabupaten Bulukumba. Pada 2018 lalu, harga padi Rp350 ribu hingga Rp400 ribu per karung. Kini hanya dibeli Rp250 ribu sampai Rp300 ribu.

Sejumlah petani memilih menjemur padinya. Lalu hasilnya nanti yang dijual setelah menjadi beras. "Dulu dijual Rp350-Rp400 ribu. Sekarang ini, kasihan kami. Hanya dibeli Rp250-Rp300 ribu. Itu berbanding terbalik dengan biaya yang harus dikeluarkan, cukup tinggi," ujar Asdar, petani asal Sarajoko, Kelurahan Ballasaraja, Kecamatan Bulukumpa, Minggu (4/5/2019).

Kepala Bulog Subdivre Bulukumba, Ibrahim Wairoy, mengatakan penyebabnya karena panen raya kali ini yang bertepatan dengan musim penghujan. Itu memberi dampak untuk realisasi resapan beras petani.

"Secara tidak langsung, standar kualitas beras petani mengalami penurunan. Secara umum, fasilitas alat pengering atau dryer belum tersedia, seperti pada Subdivre Bulog Bulukumba misalnya," ujar Ibrahim.

Ibrahim mengemukakan, serapan beras petani di Perum Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) Bulukumba baru mencapai 3.900 ton atau sekitar 13 persen dari target 27.000 ton.

Target serapan beras petani di Subdivre Bulog Bulukumba tahun ini, mengalami penurunan menjadi 27 ribu ton.

Pada 2018 lalu, target Subdivre Bulog yang menyerap beras petani dari lima kabupaten, yakni Bulukumba, Jeneponto, Bantaeng, Sinjai dan Selayar itu, mencapai 30 ribu ton.

Penurunan ini disebabkan realisasi beras tahun lalu tak mencapai target, yakni hanya terealisasi sebesar 81 persen atau sebanyak 24 ribu ton.

Foto : Petani Bulukumba Menjemur Padinya, Minggu (4/5/2019) (Foto : Rahmatullah)