Sabtu, 04 Mei 2019 19:29

Mayat Zulaiha Ditemukan dengan Kerudung Terlepas, Bukan karena Berkelahi

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rekonstruksi pembunuhan Sitti Zulaiha Djafar dengan tersangka Wahyu Jayadi di halaman Mapolres Gowa, Sabtu (4/5/2019).
Rekonstruksi pembunuhan Sitti Zulaiha Djafar dengan tersangka Wahyu Jayadi di halaman Mapolres Gowa, Sabtu (4/5/2019).

Satu per satu adegan dilakukan tersangka Wahyu Jayadi, doktor di dunia pendidikan yang membunuh rekan kerjanya sendiri, Sitti Zulaiha Djafar.

RAKYATKU.COM, GOWA - Satu per satu adegan dilakukan tersangka Wahyu Jayadi, doktor yang sedikit lagi akan bergelar profesor di kampus tempatnya meniti karier di dunia pendidikan yang membunuh rekan kerjanya sendiri, Sitti Zulaiha Djafar.

Dalam rekonstruksi awal yang diperagakan di halaman Mapolres Gowa, Sabtu (4/5/2019), awalnya Wahyu menghubungi Zulaiha dan mengajaknya bertemu untuk membahas sesuatu hal yang harus diselesaikan.

Dalam adegan ke-10, Zulaiha sudah membuka kerudungnya saat sudah berada dalam satu mobil antara dirinya dengan Wahyu Jayadi.

"Adegan 10, korban membuka kerudungnya dan menaruh di setir mobil," teriak salah satu anggota polisi yang membacakan adegan tertulis di tangannya.

Setelah itu, pemeran pengganti Zulaiha yang disaksikan langsung oleh sanak keluarga korban pun langsung membuka kerudungnya dan menaruhnya di setir mobil sesuai dengan adegan yang dibacakan.

Dalam rekonstruksi tersebut juga dihadiri dokter pepolisian dan beberapa pihak keluarga korban.

Wahyu pun kembali melanjutkan adegan selanjutnya dirinya dengan Zulaiha hingga sahabatnya tersebut tewas di tangannya sendiri. 

Sebelumnya, suami korban, Sukri Tenri Gau menyampaikan, Wahyu Jayadi memiliki ilmu bela diri sehingga memudahkan dirinya untuk menyakiti fisik seseorang.

Diketahui, Zulaiha ditemukan dengan kondisi tidak bernyawa di dalam mobil pada Jumat 22 April 2019 sekitar pukul 08.00 Wita di Dusun Japing, Desa Sunggumanai, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa.

"Pelaku ini memiliki kemampuan bela diri Karate. Dengan kemampuannya, dia mampu membunuh seketika dengan tangan kosong. Apalagi luka yang saya lihat pada jenazah istri saya, luka tersebut dilakukan oleh orang yang profesional," ucap Sukri, Rabu (27/3/2019) lalu.

Namun, Polres Gowa di bawah kepemimpinan AKBP Shinto Silitonga terkait hal tersebut, dirinya menaruh perhatian pada ilmu bela diri yang dimiliki pelaku.