Sabtu, 04 Mei 2019 15:55

Terakhir 2017, Korea Utara Mulai Luncurkan Rudal Lagi

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
FOTO:  AFP / Getty Images
FOTO: AFP / Getty Images

Korea Utara menembakkan beberapa rudal jarak pendek dari pantai timur pada hari Sabtu, kata militer Korea Selatan. Ini adalah peluncuran rudal pertama sejak 2017 karena meningkatkan tekanan terhadap W

RAKYATKU.COM - Korea Utara menembakkan beberapa rudal jarak pendek dari pantai timur pada hari Sabtu, kata militer Korea Selatan. Ini adalah peluncuran rudal pertama sejak 2017 karena meningkatkan tekanan terhadap Washington setelah KTT nuklir gagal.

Korut menembakkan rudal jarak pendek tak dikenal dari kota Wonsan sekitar pukul 9 pagi waktu setempat, kata Kantor Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Mirror, Sabtu (4/5/2019).

Kantor mengatakan sedang melakukan analisis bersama dengan Amerika Serikat. Beberapa rudal terbang 70 km ke 200 km (44-124 mil), kata Kepala Staf Gabungan nanti.

Peluncuran ini adalah yang pertama sejak Korut menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) pada November 2017, sebelum menyatakan pembangunan kekuatan nuklirnya lengkap dan memperluas cabang zaitun ke Selatan dan Amerika Serikat.

Pemimpinnya, Kim Jong-un, telah berjanji untuk tidak lagi menguji senjata nuklir atau ICBM, tetapi Korea Utara telah melakukan uji coba senjata lainnya sejak saat itu.

Penembakan rudal itu, terjadi setelah uji coba Korut atas apa yang disebutnya sistem senjata taktis, menambah tekanan yang diberikannya pada Washington dalam pembicaraan untuk mengakhiri program nuklir Korut.

"Tampaknya juga jelas bahwa Korea Utara marah atas apa yang tampaknya kurang fleksibel dalam posisi pemerintahan Trump dalam meringankan sanksi, tetap berpegang pada kebijakan 'tekanan maksimum'," kata Harry Kazianis di Pusat Kepentingan Nasional, sebuah think-tank.

Kim telah mengadakan dua pertemuan puncak dengan Presiden AS Donald Trump, yang kedua pada Februari di Vietnam, tetapi keduanya gagal membuat kemajuan dalam mengakhiri program nuklir Korea Utara karena ketidaksepakatan mengenai pembongkaran senjata dan bantuan sanksi.