Rabu, 01 Mei 2019 17:22

Demo Hari Buruh Berakhir Ricuh, Polisi Injak-injak Wartawan

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Potongan video aksi Hari Buruh di Bandung ricuh. Ist
Potongan video aksi Hari Buruh di Bandung ricuh. Ist

Peringatan hari buruh internasional yang berpusat di Gedung Sate, Bandung, berakhir ricuh. Dua wartawan diduga dipukul oleh oknum polisi

RAKYATKU.COM - Peringatan hari buruh internasional yang berpusat di Gedung Sate, Bandung, berakhir ricuh. Dua wartawan diduga dipukul oleh oknum polisi

Keduanya adalah fotografer media Tempo, Prima Mulia dan jurnalis freelance Iqbal Kusumadireza.

Menurut Reza, awalnya ia dan Prima berkeliling sekitar Gedung Sate untuk memantau kondisi pergerakan massa buruh yang akan berkumpul di Gedung Sate. 

Saat tiba di Jalan Singaperbangsa, sekitar Dipatiukur, Bandung mereka melihat ada keributan antara polisi dengan massa yang didominasi berbaju hitam-hitam. Mereka juga mengaku melihat massa berbaju hitam tersebut dipukuli oleh polisi. 

Melihat kejadian tersebut, keduanya langsung membidikkan kamera ke arah kejadian tersebut. Setelah pindah lokasi untuk mengabadikan gambar yang lain, Reza mengaku dipiting oleh seorang anggota polisi. 

Reza menjelskan, polisi tersebut dari satuan Tim Prabu Polrestabes Bandung. Anggota Tim Prabu itu menggunakan sepeda motor Klx berplat nomor D 5001 TBS.

"Saya dibentak dan ditanya 'dari mana kamu?'. Saya jawab 'wartawan' dan menunjukkan ID pers," kata Reza.

Polisi tersebut, kata Reza, malah mengambil kamera yang ia pegang sambil menginjak lutut dan tulang kering kaki kanannya berkali-kali. Kaki kanan Reza pun mengalami luka dan memar. 

"Sebelum kamera diambil juga udah ditendang-tendang. Saya mempertahankan kamera saya. Sambil bilang saya jurnalis," bebernya dikutip CNNIndonesia, Rabu (1/5/2019).

Setelah menguasai kamera Reza, polisi tersebut menghapus sejumlah gambar yang sudah diabadikan Reza. 

Prima Mulia mengalami hal yang sama. Hanya saja, Prima tidak mendapat kekerasan fisik dari polisi. Prima mengaku disekap oleh tiga orang polisi. 

Dia diancam dan foto-fotonya dihapus. "Salah satu polisi itu nanya 'Mau diabisin?'" kata Prima.

Menurut Prima ia berhasil mengabadikan momen saat polisi menangkap demonstran sambil dihajar. Beberapa wartawan juga dicegat agar tidak bisa masuk ke area kerusuhan oleh polisi. Polisi juga sempat menembak senjata ke udara berkali-kali.

"Saat mengambil gambar itulah saya ditangkap tiga orang polisi preman sambil mengancam dan minta gambar dihapus. Dari situ saya liat Reza mengalami kekerasan fisik sampai jatuh. Semua file foto dihapus," pungkasnya.