RAKYATKU.COM, TURIN - Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, menilai sepak bola merupakan olahraga bodoh, namun dimainkan orang-orang cerdas.
Hal itu disampaikan sang juru racik taktik usai membawa Juventus kembali menjuarai Liga Italia Serie A musim 2018/2019. Itu adalah gelar Si Nyonya Tua yang kedelapan kali secara beruntun.
Meski sukses di Italia, Allegri tetap menuai dikritik usai timnya disingkirkan Ajax Amsterdam di perempat final Liga Champions 2018/2019.
Pilihan strategi yang diterapkannya mulai diragukan. "Saya sangat tidak suka sistem taktik yang dibicarakan orang-orang tentang 3-5-2, 4-3-3 dan semua hal soal itu," katanya dikutip AS.
"Saya sudah belajar bahwa sepak bola adalah olahraga bodoh untuk orang-orang cerdas karena hal paling simpel adalah yang paling sulit dicapai," katanya.
Allegri merujuk pada teknik yang paling sederhana yakni operan untuk menguatkan pernyataannya.
"Sekadar contoh, Anda bisa katakan bahwa seorang pemain telah melakukan operan sederhana, tapi tidak simpel dalam sepak bola."
"Makin Anda berada di level paling bawah, semakin sering para pemain berpikir bahwa mereka butuh lebih sering menguasai bola untuk membuktikan betapa mereka bertalenta, tapi itu bukan sepak bola," tuturnya.
Allegri juga merasa terganggu dengan mantan eks bek Inter Milan, Daniele Adani, yang sempat menyebut sejumlah pelatih dari Italia telah membawa pengaruh strategi sepak bola negatif di Eropa.
Itu disampaikan Adani usai Juventus bermain imbang 1-1 dengan Inter Milan, Minggu dini hari Wita (28/4/2019).
"Di Italia, semua orang telah menjadi teroris di sepak bola dan itu merupakan masalah nyata, seperti Anda membaca buku. Sekarang Anda diam dan saya akan bicara, Anda tidak tahu apa-apa soal sepak bola."
"Anda hanya duduk di sana di belakang meja, membaca buku-buku Anda, tapi Anda tidak mengetahui tentang praktik di olahraga ini. Saya sudah memenangkan enam Scudetti (Liga Italia)," ucap Allegri.