RAKYATKU.COM - Saat sedih, seperti misalnya baru saja diputuskan pacar, pasti ingin melampiaskan emosi. Umumnya akan berada dalam lingkaran setan: stres, menangis, makan besar, lalu jadi gendut.
Menurut para ahli, rata-rata orang menangis 16,5 galon air mata seumur hidupnya. Sayang, kadang kebanyakan orang lebih memilih memendam emosi mereka dan merasa malu karenanya.
Ternyata, menangis bisa membantu menurunkan berat badan. Para ahli membuktikan hal itu benar.
Semuanya bergantung pada hormon kortisol yang dilepaskan sebagai respons stres. Hormon ini telah diketahui sejak lama terkait dengan obesitas.
Hormon kortisol membantu melawan rasa stres yang muncul. Namun kebanyakan orang tak melawan bahkan secara fisik sekalipun. Mereka lebih memilih duduk terpuruk dan frustasi.
Hasilnya, tubuh menganggap telah menggunakan sebagian kalori untuk menangani stresor dan harus mengisinya lagi.
Para ahli menemukan air mata emosional mengandung hormon yang meningkatkan kadar kortisol. Yakni prolaktin, leu-enkefalin, dan adrenokortikotropin, semuanya diproduksi saat berada di bawah tekanan besar.
"Jadi saat kita tidak menahan emosi kita lalu menangis, hormon-hormon tersebut dilepaskan dan kadar kortisol menurun. Hasilnya, tubuh kita mendapatkan sinyal bahwa kita tidak perlu menahan lemak karena situasi yang membuat stres sudah usai," demikian dilaporkan situs Bright Side dikutip Detik.com.
Perlu dicatat, air mata "buaya" tidak membantu melepaskan hormon-hormon itu. Para ahli menyebutkan waktu yang tepat untuk mengeluarkan air mata ini adalah saat pukul 7-10 malam.
Jadi, ketika sedang galau dan baru saja putus, menangisi mantan bukanlah hal memalukan. Keluarkan saja, karena menangis juga menjadi cara paling efektif untuk menenangkan pikiran.
