Sabtu, 27 April 2019 12:11

Tim Prabowo Usul TPF Pemilu, Kubu Jokowi: Belajar Sama Anak SMA

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ist
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ist

Pembentukan tim pencari fakta (TPF) independen untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu mencuat. Hal itu datang dari usulan BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

RAKYATKU.COM - Pembentukan tim pencari fakta (TPF) independen untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu mencuat. Hal itu datang dari usukan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Kubu Jokowi - Ma'ruf Amin mengaku tidak sependapat dengan usulan itu. Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga, menjelaskan tak ada alasan untuk membentuk tim pencari fakta kecurangan. 

"Sudahlah, terimalah kekalahan, belajarlah sama anak-anak SMA, yang belajar organisasi OSIS, kalah di pemilihan Ketua OSIS mereka mundur dengan baik-baik, bukan dengan ribut-ribut, bikin bohong," kata Arya.

Arya mengaku heran dengan dugaan kecurangan yang dimaksud BPN. Arya tak sependapat jika kecurangan pilpres kali ini disebut terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). 

"Kita mulai dari yang belakang, masif. Apakah masif pelanggarannya. Yang mereka bicarakan adalah input data, input data itu 105 doang yang dapat (kecurangan), itupun sebagian besar yang dapat temuan itu ditemukan oleh KPU sendiri," kata Arya.

"Jadi, sementara TPS itu ada yang sudah masuk sekitar 40 persen, 300 ribuan, yang bermasalah 105, berapa persen gitu, apakah itu masif?. Sistematis, kalau sudah enggak masif, ya enggak mungkin sistematis," tambahnya, dikutip Kumparan, Sabtu (27/4/2019).

Sementara itu, terkait penundaan pengumuman resmi KPU, Arya berpendapat usulan itu tak ada dasarnya. Ia menduga kubu 02 takut atas kekalahan di Pilpres 2019.

"Dasarnya apa? Mereka takut kan, apa dasarnya gitu. Ini ketakutan mereka terbuka datanya semuanya gitu. Bawa saja datanya, mereka punya. Kan sudah punya C1, bawa aja C1-nya kan bisa diperiksa satu per satu itu kalau memang beda," ucap Arya.

Permintaan pembentukan tim pencari fakta kecurangan dan penundaan pengumuman resmi Pilpres 2019 disampaikan Direktur Materi dan Debat BPN Sudirman Said di Media Centre Prabowo - Sandi.

“Ketika ada pihak civil society, pihak independen yang usulkan bentuk TPF, kami menyambut baik. Karena akan baik kalau tim itu diselenggarakan oleh yang independen yang bisa dengar dan diberi akses, dan mencari fakta ke seluruh stakeholder,” ucap Sudirman Said.