RAKYATKU.COM - Pejabat Australia menjatuhkan sosis beracun ke seluruh negeri untuk membunuh jutaan kucing liar yang telah menginvasi benua itu.
"Kucing liar adalah ancaman nyata dan ancaman yang sangat signifikan bagi kesehatan ekosistem kita," kata Josh Frydenberg, mantan menteri lingkungan hidup Australia pada New York Times.
Rencana membasmi kucing liar pertama kali diumumkan pada tahun 2015, di mana pemerintah menargetkan untuk membunuh 2 juta kucing liar pada tahun 2020.
Pada tahun pertama setelah rencana itu dipublikasikan, Institut Teknologi Royal Melbourne memperkirakan 211.560 kucing liar telah dibunuh.
Kucing-kucing itu sebagian besar terperangkap dan ditembak oleh petugas, tetapi sekarang kucing-kucing itu juga diracuni oleh sosis.
Menurut New York Times, sosis beracun tersebut terbuat dari daging kangguru, lemak ayam, rempah-rempah, dan racun yang disebut 1080, yang mematikan bagi kucing liar.
The Independent melaporkan bahwa kucing memerlukan waktu 15 menit untuk mati setelah makan sosis tersebut.
Menurut New York Times, hampir setengah juta sosis dijatuhkan dalam sebulan, dengan sekitar 50 buah setiap kilometer persegi.
Kucing, yang bukan asli Australia pertama kali dibawa ke benua itu pada tahun 1700-an ketika pemukim Eropa pertama kali tiba. Kini mereka telah menginvasi hampir seluruh benua dan sangat merusak spesies asli.
Kucing diyakini sebagai salah satu ancaman utama bagi 22 dari 34 spesies di Australia yang telah punah sejak 1700-an.
Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Biological Conservation menemukan bahwa kucing di Australia diperkirakan membunuh 377 juta burung dan 649 reptil setiap tahun.
Meskipun ada tekanan balik setelah pengumuman awal untuk membunuh 2 juta kucing, pemerintah Australia menyatakan kucing liar sebagai hama pada bulan Juli 2015.