Sabtu, 27 April 2019 00:02

IMB Sebut Gerindra Masih Bakal Jadi Runner Up di Sulsel

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel, Idris Manggabarani.
Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel, Idris Manggabarani.

Tahapan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 saat ini masih berlangsung.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tahapan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 saat ini masih berlangsung. Hanya, setiap partai politik sudah memiliki hitung-hitungan tersendiri terkait jumlah perolehan kursinya di parlemen.

Partai Gerindra Sulawesi Selatan, misalnya. Partai besutan Prabowo Subianto itu meyakini akan tetap mampu mempertahankan pencapaiannya di Pileg 2014, yakni peringkat kedua atau runner up.

"Untuk Pileg, Insyaallah kita mendapatkan suara yang signifikan. Untuk DPR RI di Dapil 1 misalnya, saya kira kita menjadi pemenang, Dapil 2 berimbang, serta Dapil 3 kita agak sedikit turun. Tapi saya pikir kita masih menjadi partai nomor dua di Sulsel," ungkap Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel, Idris Manggabarani saat ditemui di Roemah Djoeang Prabowo-Sandi Sulsel, Jalan Mappanyukki, Makassar, Jumat (26/4/2019).

Sekadar diketahui, pada Pileg 2014, Gerindra menempati peringkat kedua di Sulsel dengan jumlah perolehan suara 660.262 suara atau 14,99 persen. Partai Golkar kala itu keluar sebagai juara di Sulsel dengan perolehan suara 884.841 suara atau 20,09 persen.

Khusus untuk tingkat DPRD Provinsi Sulsel, Idris juga mengaku optimis akan mampu mendudukkan wakilnya di kursi pimpinan. Bahkan sesumbar menargetkan kursi ketua.

"Untuk DPRD Sulsel kursi pimpinan, insyaallah ketua DPRD," tegasnya.

Idris menyebut ada dua nama yang saat ini digadang-gadang akan menjadi perwakilan Gerindra di kursi pimpinan DPRD Sulsel. Masing-masing Sekretaris Gerindra Sulsel Rusdin Tabi, dan Ketua OKK Gerindra Sulsel, Darmawangsyah Muin. Dua nama tersebut menjadi pertimbangan, karena dianggap Idris punya kontribusi besar pada Gerindra.

"Mereka kader terbaik kita. Lalu kan jenjangnya memang seperti itu. Mulai dari ketua fraksi, ketua komisi, wajar kalau dia menjadi (pimpinan). Jadi tidak ada yang instan naik dari kader biasa apalagi tidak berkontribusi kepada partai tiba-tiba dia jadi wakil pimpinan. Harus menghargai jerih payah dan hasil keringat orang," pungkas Idris.