Senin, 22 April 2019 19:29

Kawasan Likuefaksi Jono Oge Terdampak Banjir, Begini Kondisinya

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kawasan likuefaksi Desa Jono Oge, Kecamatan Biromaru diterjang banjir pada Minggu malam (21/4/2019). 
Kawasan likuefaksi Desa Jono Oge, Kecamatan Biromaru diterjang banjir pada Minggu malam (21/4/2019). 

Curah hujan yang cukup tinggi di hulu Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyebabkan kawasan likuefaksi Desa Jono Oge, Kecamatan Biromaru  diterjang banjir.

RAKYATKU.COM, SIGI- Curah hujan yang cukup tinggi di hulu Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyebabkan kawasan likuefaksi Desa Jono Oge, Kecamatan Biromaru diterjang banjir pada Minggu malam (21/4/2019). 

Desa Jono Oge merupakan salah satu wilayah yang paling terdampak akibat terjadinya likuefaksi atau pergeseran tanah pada 28 september 2018 silam, sehingga permukiman warga hampir seluruhnya rata dengan tanah.

Kini kawasan likuefaksi Desa Jono Oge, menjadi jalur kiriman banjir dari desa tetangga, sehingga jalur transportasi penghubung antara Desa Jono Oge menuju Desa Sidera terputus.

Ketinggian air yang mencapai lutut orang dewasa, menyebabkan kendaraan sepeda motor harus diangkat untuk menyeberang.

Salah seorang warga Desa Jono Oge, Kadir, mengatakan jalur transportasi penghubung menuju ke Desa Sidera, hingga Desa Napu, Poso terputus tepat di kawasan likuefaksi akibat banjir. 

Sehingga warga berinisiatif menawarkan jasa angkut pengendara, kendaraan roda dua dan roda empat untuk bisa melintasi jalan yang dilewati banjir.

"Harga bervariasi untuk pengendara yang kendaraannya ingin diangkut. Rp10 ribu sampai Rp15 ribu," katanya.

Menurutnya, terdapat dua titik lokasi banjir yang melintasi Desa Jono Oge. Dan, pasca terjadinya bencana tahun lalu, wilayah tersebut menjadi langganan banjir dan tercatat hingga saat ini wilayah tersebut telah terjadi banjir sebanyak tiga kali.

Hingga Senin (22/4/2018) banjir masih saja terjadi, namun ketinggian air sudah menurun sehingga sudah dapat dilalui pengendara.