Senin, 22 April 2019 17:32

"Lihat Kami! Semua Hal Itu Mungkin!", Pelawak Volodymyr Zelensky Menang Pilpres Ukraina

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Volodymyr Zelensky. (Foto: Getty Images)
Volodymyr Zelensky. (Foto: Getty Images)

Mantan presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengakui kekalahan dari pelawak Volodymyr Zelensky dalam pemilihan umum presiden (Pilpres), Minggu (21/4/2019).

RAKYATKU.COM - Mantan presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengakui kekalahan dari pelawak Volodymyr Zelensky dalam pemilihan umum presiden (Pilpres), Minggu (21/4/2019).

Poroshenko mengatakan hasil pemungutan suara sudah jelas pemenangnya. "Saya akan meninggalkan kantor kepresidenan, tetapi saya ingin menegaskan bahwa saya tidak akan keluar dari politik," ucap Poroshenko.

Biar begitu, Poroshenko meminta dunia internasional terus membantu dan melindungi Ukraina yang pro-Barat dari kelompok separatis dan Rusia.

"Kami menyadari bahwa Kremlin mungkin menikmati hasil pemilihan presiden ini," kata Poroshenko dikutip AFP.

Berdasarkan rekapitulasi 85 persen suara nasional yang hampir rampung, Zelensky meraup 73,2 persen suara. Sementara Poroshenko hanya mendapat 24,4 persen dukungan.

Hasil pemilu menjadi cukup mengejutkan lantaran di awal kampanyenya, pencalonan Zalensky menjadi lelucon sebagian besar pihak.

Akan tetapi, warga Ukraina dianggap memang sudah muak dan frustrasi dengan ketidakadilan sosial, korpusi, dan perang separatis selama ini.

Zelensky tidak punya pengalaman dalam berpolitik sama sekali. Ia hanya pernah berperan sebagai seorang presiden dalam sebuah sinetron televisi yang ia bintangi.

Bintang serial televisi "Servant of the People itu" sekarang benar-benar mengambil alih kendali sebuah negara berpenduduk 45 juta jiwa itu secara nyata.

"Saya tidak akan pernah mengecewakan kalian," kata Zelensky kepada para pendukung di markas kampanyenya.

"Saya bisa memberitahu semua negara bekas Uni Soviet, 'Lihat kami! Semua hal itu mungkin!'" katanya.

Dia juga membangga-banggakan pemilu Ukraina yang menurutnya telah diikuti oleh warga dengan semangat.

Pernyataan Zelensky itu diduga ditujukan untuk menyindir tetangganya, Rusia. Selama 20 tahun lebih, Rusia dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin.