Jumat, 19 April 2019 17:33

"Itu Orang Akal Sehatnya Kurang," Ketua Gerindra Soal Sandi Jadi Wagub DKI Lagi

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sandiaga Uno salat Jumat bersama putranya, Sulaiman, Jumat (19/4/2019). (FOTO: DOK PRIBADI)
Sandiaga Uno salat Jumat bersama putranya, Sulaiman, Jumat (19/4/2019). (FOTO: DOK PRIBADI)

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan Sandiaga Salahuddin Uno boleh menjadi wakil gubernur DKI Jakarta lagi bila kalah pilpres. Namun, ada konsekuensinya.

RAKYATKU.COM - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan Sandiaga Salahuddin Uno boleh menjadi wakil gubernur DKI Jakarta lagi bila kalah pilpres. Namun, ada konsekuensinya.

Walau hasil pilpres resmi belum dikeluarkan KPU, wacana Sandiaga Uno kembali jadi wagub langsung jadi pembicaraan. Maklum, hasil quick count seluruh lembaga memenangkan pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin secara mutlak.

"Tidak ada aturan yang melarang, tetapi itu sangat tidak etis," kata pelaksana tugas Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, Jumat (19/4/2019).

Namun, Akmal juga mengingatkan seluruh proses pemilihan calon wakil gubernur DKI yang sudah berlangsung harus dibatalkan jika Sandiaga ingin kembali menjadi wakil Anies Baswedan. Dua nama yang sudah terlanjur diusulkan sebagai calon wagub DKI pun harus ditarik lagi.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyerahkan dua nama cawagub ke DPRD. Keduanya berasal dari PKS, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Gerindra dan PKS sebagai parpol pengusung bersepakat untuk menyerahkan jatah itu ke PKS.

"Itu hak partai pengusung. Pastinya diulang prosesnya, di partai pengusung lagi," ujar Akmal.

Menanggapi kemungkinan Sandiaga jadi wagub DKI lagi, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik menepisnya. Dia memastikan bahwa bos Saratoga Investama Sedaya itu tidak mungkin kembali karena sudah pernah mengundurkan diri. Bukan cuti.

Sandiaga Uno melepas kursi wakil gubernur DKI Jakarta tahun lalu karena mau maju sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei pada Pilpres yang dilaksanakan Rabu kemarin, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin meraih suara terbanyak. Dengan demikian peluang Sandiaga terpilih pun tertutup. 

Taufik mengatakan, kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang sempat diduduki Sandiaga selama sekitar 1,5 tahun sudah diserahkan ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

"Yang ngomong gitu (Sandi kembali jadi wagub DKI), itu orang yang akal sehatnya kurang. Udah gitu aja," kata Taufik seperti dikutip dari Kompas.com.

"Pak Sandi itu bukan pemburu jabatan, jadi enggak mungkin itu, enggak mungkin," tambah Taufik.