Kamis, 18 April 2019 14:21

Tersebar Pesan Berantai Prabowo Usir Sandi, BPN Membantah

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (Foto: Suara.com)
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (Foto: Suara.com)

Ferdinand Hutahaean, membantah adanya keributan yang terjadi antara capres-cawapres nomor urut 02. Terkait tersebarnya pesan berantai Prabowo mengusir Sandiaga.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, membantah adanya keributan yang terjadi antara capres-cawapres nomor urut 02. Itu terkait tersebarnya pesan berantai Prabowo mengusir Sandiaga.

Keributan disebut-sebut karena perihal deklarasi kemenangan pada saat suara capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul di perhitungan cepat sejumlah lembaga survei.

Kabar itu beredar melalui Whatsapp dan Twitter. Sebelum Prabowo menggelar deklarasi keunggulan suara, Prabowo dan Sandiaga disebut terlibat perdebatan. 

Sandiaga meminta kepada Prabowo untuk tidak melakukan deklarasi apapun, namun ditolak hingga berujung pengusiran Sandiaga oleh Prabowo dari kediamannya.

"Itu fitnah. Tidak benar," kata Ferdinand kepada dikutip Suara.com, Kamis (18/4/2019).

Ferdinand mengatakan, suasana di dalam kediaman Prabowo kondusif. Tidak ada keributan seperti yang disampaikan tersebut. "Semuanya baik-baik saja (semalam)," ujarnya.

Ferdinand juga menyampaikan kondisi kesehatan Sandiaga sedang tidak baik saat itu sehingga dirinya tidak ikut hadir dalam deklarasi kemenangan Prabowo-Sandiaga. 

Sebelumnya dikabarkan jika Sandiaga kelelahan dan mengalami sakit tenggorokan. "Iya betul sedang sakit," pungkasnya.

Sebuah informasi dilemparkan ke Whatsapp dan juga Twitter. Informasi itu menyampaikan adanya pertengkaran hebat antara Prabowo-Sandiaga sampai Prabowo usir Sandiaga.

Berikut informasi yang tersebar:

TADI MALAM TIM INTI 02 BERTENGKAR HEBAT
_(kabar kasak-kusuk dari para wartawan)_

Dari teman wartawan yang hadir di Rumah Jln Kertanegara kemaren, para pentolan partai pendukung 02 bertengkar hebat.

Sandiaga Uno (SU) diusir Prabowo Subianto (PS).
Untuk menjaga etika politik jangan sampai terulang spt 2014, SU memberi saran ke PS agar tidak membuat deklarasi apa pun dulu.

Tapi PS mempertanyakan ke SU, "Apa alasan Anda??!!" PS langsung gebrak meja dgn kasar dan keras.
"Dengan Anda tidak setuju dgn klaim kemenangan ini..., silahkan Anda keluar dr koalisi ini! Artinya Saudara secara tdk langsung mendukung pasangan “bajingan” yg menang itu!!"

Sempat dilerai Sohibul Imam (Presiden PKS) dkk.

SU bilang, "Saya lebih baik kehilangan nyawa dibanding kehilangan harga diri, klaim menang, taunya yang dilantik orang lain!!"

Makanya saat mengeluarkan pernyataan, PS tidak didampingi SU.