Sabtu, 13 April 2019 18:34

Ini Fakta-fakta yang Menguatkan Dugaan Pembunuh Janda Cantik di Wisma Benhil adalah Orang Dekat

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rosalina Kumala Sari (kanan), semasa hidup.
Rosalina Kumala Sari (kanan), semasa hidup.

Polisi sudah mendeteksi pelaku pembunuhan sadis terhadap Rosalina Kumala Sari (18), janda cantik yang dihabisi dengan sadis di Kamar 209, Wisma Benhil, Jl Toddopulu, Makassar, dua hari lalu, Kamis (11

RAKYATKU.COM, MAKASSAR  - Polisi sudah mendeteksi pelaku pembunuhan sadis terhadap Rosalina Kumala Sari (18), janda cantik yang dihabisi dengan sadis di Kamar 209, Wisma Benhil, Jl Toddopulu, Makassar, dua hari lalu, Kamis (11/4/2019).

Lewat rekaman CCTV, polisi mengantongi ciri-ciri terduga pelaku. Seorang pria berhelm, yang di kakinya ada tato.

Polisi menduga pelaku adalah orang terdekat korban. Mantan suami Rosalina, tak luput dari pihak yang dicurigai polisi. 

Kasat reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko mengatakan, semua tidak menutup kemungkinan ke arah mantan suami korban. 

"Semua kemungkinan kita terima dan kita kembangkan," tegas AKBP Indratmoko, kepada Rakyatku.com.

Penyidik kata AKBP Indratmoko, sementara mendalami motif dari pembunuhan tersebut. "Motif pembunuhan masih diselidiki. Ada beberapa petunjuk yang masih kita kembangkan. Saksi-saksi juga sudah kita minta keterangannya, termasuk CCTV wisma tersebut," tuturnya.

Berikut fakta-fakta yang menguatkan kalau pembunuh Rosalina Kumala Sari adalah orang dekat korban:

1. Diduga sudah direncanakan

Pembunuh Rosalina Kumala Sari diduga sudah merencanakan pembunuhan tersebut. Itu terlihat ketika dia datang ke Wisma Benhil dengan membawa belati atau sangkur, yang kemudian digunakan untuk menghabisi nyawa korban. Diduga dia sudah menyiapkan sangkur tersebut untuk menghabisi korban.

2. Memakai piyama

Seorang karyawan Wisma Benhil yang tidak mau disebutkan identitasnya mengatakan, korban datang memesan kamar di Wisma Benhil hanya mengenakan piyama atau pakaian tidur. Pakaian itu pula yang dipakai korban saat terbunuh.

Piyama atau pakaian tidur yang dipakai korban ke wisma, menandakan korban dan pelaku adalah orang yang saling dekat. Jika seandainya menemui pelanggannya, biasanya  seorang wanita (maaf) panggilan, akan berdandan dan memakai pakaian yang kelihatan lebih elegan.

3. Pakai helm

Pelaku yang masuk ke dalam wisma dengan mengenakan helm, menandakan bahwa pelaku tak ingin dikenali di CCTV. Diduga, pelaku sudah punya niat menghabisi korban, sehingga berusaha menyembunyikan wajahnya saat masuk dan keluar dari dalam wisma.

4. 27 tusukan menunjukkan pelaku sangat dendam

Hasil penyelidikan polisi, korban menderita 27 tusukan. Sebagian besar di antaranya berada di bagian mematikan dari tubuh korban. Termasuk di atas mata, leher dan dada. Bukan hanya ditikam, diduga saat korban sudah tewas akibat tusukan, pelaku masih menghantamkan kursi ke tubuh korban. Cara sadis ini menunjukkan, pelaku sangat dendam terhadap korban. Diduga dia cemburu, atau menaruh dendam terhadap korban.

5. Membawa celana ganti

Saat masuk ke dalam wisma, terduga pelaku memakai celana panjang. Namun saat keluar dari wisma, pelaku hanya mengenakan celana jins. Itu terlihat dari rekaman CCTV. Dikuatkan dengan penemuan celana panjang jins di lokasi pembunuhan. Ini menandakan pelaku sudah menyiapkan pakaian atau celana ganti usai menghabisi korban.

Sebelumnya,  sesosok mayat perempuan bernama Rosalina ditemukan di Wisma Benhil, Kota Makassar, pada Kamis (11/4/2019). Perempuan tersebut berlumuran darah. 

Mayat itu ditemukan oleh seorang room boy wisma setempat, Irfan (21) pada pukul 15.45 Wita.

Kepada Rakyatku.com, Irfan memaparkan kronologi temuan mayat yang belum diketahui identitasnya itu.

Awalnya, Irfan mengambil kunci kamar 209. Ia hendak membersihkan kamar tersebut karena tamu pemesan kamar sudah chek out sejam lalu, sebelum Irfan masuk kerja.

Irfan kemudian naik ke lantai dua dan langsung membuka kamar. Usai menarik gagang pintu kamar, Irfan dikejutkan dengan seorang perempuan yang masih memakai baju tidur di atas tempat tidur.

"Waktu saya buka pintu kamar, saya langsung melihat ada perempuan di atas tempat tidur. Di badannya ada kursi," ucap Irfan saat ditemui Rakyatku.com di lokasi kejadian.

Irfan tak bisa melihat wajah perempuan itu, karena tertutup bantal. Sekujur tubuh mayat perempuan ini juga berlumuran darah. 

"Di kasur juga banyak darah," ungkapnya.

Setelah melihat mayat perempuan tersebut, Irfan langsung berlari turun ke lantai satu untuk menyampaikan ke manajemen Wisma Benhil. Pihak Wisma Benhil lalu memanggil aparat kepolisian untuk datang ke lokasi kejadian.