Rabu, 03 April 2019 22:01
Femme and CBFW 2019

Terinspirasi Lontara Makassar, Mayaratih Usung Karya Bertema "Butta"

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Mayaratih
Mayaratih

Mayaratih hadir di Femme and CBFW 2019 dengan kejutan baru.

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Mayaratih hadir di Femme and CBFW 2019 dengan kejutan baru.

Pada fashion show, Mayaratih mengangkat tema "Butta" yang berarti tanah dalam bahasa Makassar. Ini salah satu unsur kehidupan yakni selain air, api, dan angin. Mayaratih mengusung kain aksara lontara yang memiliki filosofi yang indah dan menarik. 

Mayaratih mengungkapkan rasa rindunya. Dia berharap generasi muda tidak lupa untuk melestarikan budaya. Salah satunya bisa diadaptasikan dalam industri fashion. Suatu karya yang lebih indah dari generasi ke generasi tanpa menghilangkan sejarah dan originalitasnya.
 
Mayaratih menambahkan, filosofi lontara Makassar terinspirasi dari bentuk segi empat atau disebut "sulappa' appa’" yang berprinsip pada dimensi mikrokosmos melalui proses kejadian manusia yakni tanah, api, air, dan angin. 

Nah salah satu unsur kehidupan yang diangkat “tanah” kemudian di tuangkan dalam busana yang indah dengan melihat filosofinya melihat keindahan pada ketidaksempurnaan alam. 

Kerusakan yang membentuk celah-celah. Retakan-retakan yang terbentuk indah, semuanya adalah tanda goresan dari perubahan cuaca dan peninggalan sang waktu. 

“Mengingatkan kita semua bahwa hanyalah makhluk hidup sementara di muka bumi ini. Kita dan material di sekitar kita sedang berproses untuk kembali kepada debu dan tanah dari mana kita berasal,” ungkapnya saat konferensi pers, Rabu (3/4/2019). 

Oleh karena itu retakan-retakan dan kerusakan yang terjadi harus dikembalikan menjadi indah sebagai warisan bagi generasi penerus di masa depan. 

Konsep keseluruhan outfit yang ditampilkan yaitu modern ethnic glam, perpaduan kain etnik aksara lontara dengan bahan sequin, chiffon, dan lain sebagainya. Dengan detail embroidery dan beading di setiap outfit.

"Permainan warna yang dipilih adalah hitam yang melambangkan pembusukan dan warna hijau pupus, warna cokelat tanah, dengan detail gold sebagai warna dominan pada detail yang melambangkan sentuhan kemewahan dan hijau pupus," paparnya. 

Di fashion show Femme 2019 kali ini Mayaratih juga berkolaborasi dengan salah satu designer aksesori Indonesia Zara Tentriabeng dengan brand "HEXAGON" dengan aksesori bergaya edgy dan modern akan menyempurnakan “outlook” yang akan ditampilkan.

Mayaratih pernah mengharumkan nama Indonesia melalui karyanya yang bertajuk Ibu Pertiwi. Busana itu digunakan Dea Goesti Rizkita perwakilan Indonesia di ajang bergengsi Miss Grand International yang digelar di Pulau Phu Quoc Vietnam 2017 lalu. 

Busana hasil rancangan Mayaratih yang digunakan Dea ketika itu diganjar penghargaan khusus kategori best national costume mengalahkan 77 kontestan lainnya. Busana tersebut memang dirancang untuk menunjukkan filosofi tentang Indonesia yang beragam nan indah.