Rabu, 03 April 2019 09:02

Amerika Serikat Bakal Rekrut Ikan Jadi Mata-mata

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Amerika Serikat Bakal Rekrut Ikan Jadi Mata-mata

Para ilmuwan berharap dapat menggunakan kemampuan indera yang sangat baik dari hewan laut untuk membantu mendeteksi musuh di laut. Hewan-hewan yang hidup di air telah menyempurnakan kemampuan sensor m

RAKYATKU.COM - Para ilmuwan berharap dapat menggunakan kemampuan indera yang sangat baik dari hewan laut untuk membantu mendeteksi musuh di laut. Hewan-hewan yang hidup di air telah menyempurnakan kemampuan sensor mereka selama jutaan tahun dan teknologi tidak dapat memberikan hasil yang sama. 

Inilah sebabnya mengapa Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan (DARPA) federal berharap untuk membentuk program Persistent Aquatic Living Sensors (PALS) untuk mengubah ikan-ikan seperti menjadi kumpulan mata-mata AS terbaru.

Program ini dapat melihat para ahli memantau fluktuasi di sekolah bass laut dan memeriksa mikroba yang merespons tanda tangan magnetik kapal selam, dikutip dari Express.co.uk, Rabu (3/4/2019).

"Pendekatan Angkatan Laut AS saat ini untuk mendeteksi dan memantau kendaraan bawah laut adalah perangkat keras-sentris dan intensif sumber daya. Akibatnya, kemampuan tersebut sebagian besar digunakan pada tingkat taktis untuk melindungi aset bernilai tinggi seperti kapal induk, dan kurang begitu pada tingkat strategis yang lebih luas," ujar Manajer program Dr Lori Adornato.

“Jika kita dapat memanfaatkan kemampuan penginderaan bawaan dari organisme hidup yang ada di mana-mana di lautan, kita dapat memperluas kemampuan kita untuk melacak aktivitas musuh dan melakukannya secara diam-diam, secara terus-menerus, dan dengan cukup presisi untuk mengkarakterisasi ukuran dan jenis dari kendaraan musuh.

"Program PALS dikembangkan untuk meningkatkan sensitivitas besar yang dimiliki organisme di lautan terhadap perubahan di lingkungan mereka."

Pemerintah AS telah mendistribusikan $ 45 juta (£ 35 juta) di antara lima tim peneliti yang bekerja pada proyek terpisah untuk memahami organisme tertentu dan teknologi apa yang dapat diperkenalkan untuk mempekerjakan makhluk sebagai mata-mata.

Salah satu tim sedang menganalisis suara-suara yang dibuat dengan menjentikkan udang yang dapat digunakan sebagai semacam sonar.

Pemimpin proyek, Dr Alison Laferriere dari Raytheon BBN Technologies, mengatakan kepada Scientific American: "Ini memiliki potensi untuk mendeteksi bahkan kendaraan paling sunyi yang mungkin ada di sana."

Hewan lain yang digunakan adalah kerapu goliat yang membuat ledakan keras dan para ahli percaya bahwa suara bising dapat digunakan untuk membantu mendeteksi drone atau kapal selam yang mendekat.