RAKYATKU.COM - Cawapres nomor urut 02, Ma'ruf Amin dihadang pendukung Prabowo Subianto di Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Penghadangan tersebut lantas menjadi polemik. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyesalkan aksi penghadangan tersebut.
"Ini adalah cara-cara tidak demokratis, inkonstitusional. Jadi memang sudah mulai kalap juga ya, mulai gugup, mulai grogi sehingga segala cara dilakukan," kata Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni.
Menurut Antoni, Ma'ruf berhak untuk berziarah. Menurutnya, tidak sepatutnya orang yang ingin berziarah ke makam dihalang-halangi.
"Kiai Ma'ruf itu kandidat lho, dan dia berhak ke mana pun. Dia berhak untuk ziarah yang merupakan tradisi keagamaan," bebernya, dikutip Detikcom, Selasa (2/4/2019).
Peristiwa penghadangan itu terjadi saat Ma'ruf Amin hendak menghadiri haul, sekaligus berziarah ke Makam Kiai Suhro.
Namun sebelum sampai lokasi haul mobil tertahan. Tak lama kemudian azan Mahgrib berkumandang diiringi dengan suara massa meneriakkan nama Prabowo.
Tampak warga yang mengenakan pakaian koko dan berpeci berbaris di pinggir jalan. Ada juga menaiki kendaraan roda dua. Warga terus meneriakkan nama Prabowo.
Sementara, ketika mobil rombongan perlahan berjalan, tampak massa berdiri di pinggir jalan sambil membentangkan poster berwajah Prabowo-Sandi.
Ketika rombongan Ma'ruf Amin akan tiba di dekat lokasi haul, banyak masyarakat yang mengelilingi rombongan sambil terus meneriakkan nama Prabowo.