Minggu, 31 Maret 2019 14:52

Anies Baswedan Ikut Usung Keranda Mayat Petugas Kebersihan, Tumpahkan Marah Lewat Facebook

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ikut mengusung keranda mayat petugas kebersihan yang menjadi korban tabrak lari, Minggu (31/3/2019).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ikut mengusung keranda mayat petugas kebersihan yang menjadi korban tabrak lari, Minggu (31/3/2019).

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tak segan-segan ikut mengusung keranda mayat, Minggu (31/3/2019). Siapa gerangan yang meninggal hingga gubernur ikut turun tangan?

RAKYATKU.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tak segan-segan ikut mengusung keranda mayat, Minggu (31/3/2019). Siapa gerangan yang meninggal hingga gubernur ikut turun tangan?

Rupanya Naufal Rosyid, petugas kebersihan. Dia menjadi korban tabrak lari saat sedang menyapu jalan pada Selasa subuh (26/3/2019). Pelaku diketahui menggunakan sepeda motor.

Naufal Rosyid sempat mendapat perawatan di RS Pasar Minggu. Namun, dia akhirnya meninggal dunia hari ini.

Anies yang datang melayat sekaligus ikut mengusung keranda mayat, menumpahkan kemarahannya lewat catatan di akun Facebooknya. Berikut ungkapan kemarahan Anies terhadap pengendara yang tidak bertanggung jawab itu:

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Hai kau pengemudi motor. Ketahuilah petugas penyapu jalan yang kau tabrak itu hari ini dikuburkan. Kau tabrak dia hari Selasa Subuh, 26 Maret. Lalu kau lari. Kau tega meninggalkan anak manusia terkapar tak berdaya di jalan raya.

Naufal Rosyid ditemukan terkapar di tepi jalan. Masih dengan sapu dan seragamnya. Di bawah jalan layang Pasar Rebo. Tak sadarkan diri. Pukul 5.30 pagi dia ditemukan oleh kawan kerjanya.

Pagi itu sejak masih gelap. Naufal, anak umur muda 24 tahun ini sudah berada di jalan raya. Dia dan puluhan ribu petugas sejak pukul 3 pagi sudah bangun. Mereka yang paling berpeluh memastikan jalanan bersih. Demi kenyamaan jutaan orang melintas menuju kerja. Jika ada yg kebetulan tersisa, sebagian pelalulalang akan dengan ringan memaki lewat jempol tangannya di media sosial seakan tak membayangkan beratnya mereka bekerja.

Subuh itu, teman-teman kerjanya sesama petugas kebersihan, melarikan korban ke RS Pasar Minggu. Tim dokter bekerja keras, dioperasi karena ada pendarahan di otak. Kondisinya berat.

Ibunya mencintai Naufal, tapi Allah lebih mencintainya. Panggilan pulang ke Rahmatullah yang ia songsong. Ia pulang ke Ibunya. Tapi ibunya di rumah hanya bisa menyambut anaknya sebagai jenazah.

Tadi kami takziyah ke keluarga ini. Rumahnya di tengah kampung, lewat gang sempit. Wajah duka terlihat di warga sekampung itu. Ibunya tabah, ayahnya pula. Tampak ada duka tapi ada juga iman. Saat kafan dibuka, wajah almarhum jernih ada senyum. InsyaAllah penanda ia husnul khatimah.

Untuk semua pengguna jalan. Kurangi kecepatan bila melihat ada petugas bekerja di jalan raya. Seragam mereka berwarna terang. Dan jadi bercahaya bila terkena lampu di saat gelap. Ingat, setiap petugas itu punya ibu, ayah, anak, istri, suami dan keluarga. Bantu pastikan mereka, yang bekerja untuk kita semua ini, bisa pulang ke rumah dengan selamat.

Dan kau penungggang kendaaran tak dikenal itu... Ingatlah bahwa kau bisa lari pagi itu, tapi kau tidak bisa lari dari pertanggungjawaban di hadapan Yang Maha Adil.

#ABW