Kamis, 28 Maret 2019 13:50

Rajin Salat Jadi Kedok Narapidana Edarkan Narkoba di Lapas

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan,  Tonny Nainggolan membeberkan motif para narapidana yang kedapatan mengedarkan narkoba di dalam penjara. 

RAKYATKU.COM, BALI - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan,  Tonny Nainggolan membeberkan motif para narapidana yang kedapatan mengedarkan narkoba di dalam penjara. 

Tonny mengatakan, ibadah salat menjadi kedok para para napi untuk mengelabui petugas saat mengedarkan narkoba di Lapas.

Hal itu disampaikan Tonny terkait terungkapnya uang ratusan juta milik 10 narapidana Lapas Krobokan yang hendak dipindahkan ke Lapas Nusakambangan pada Selasa (26/3/2019). 

Dia menyebutkan 10 napi kasus narkoba itu dipindahkan karena mendapatkan hukuman pidana di atas 10 tahun penjara.

"Para tersangka ini selama di Lapas Kerobokan seringkali berpura-pura. Salat dan ibadah rajin, tetapi itu hanya mau menutupi kejahatannya. Usaha untuk menekan peredaran narkoba di Bali terus kami maksimalkan. Selain itu kami juga berusaha untuk mencegah masuknya narkoba ke dalam Lapas maupun pengendalian dari dalam Lapas,” bebernya.

"Tersangka ini pintar. Setiap kali dilakukan penggeledahan selalu tidak ditemukan. Akhirnya hari ini petugas berhasil menemukan sejumlah bukti. Mereka ini akan digiring ke Lapas Narkoba Bangli kurang lebih balasan tahanan, selanjutnya baru dilayar ke Nusakambangan,” kata Tonny.

Untuk diketahui, proses pemindahan terhadap 10 Narapidana (Napi) Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kerobokan dari dalam blok dilakukan secara diam-diam.

Sumber: Suara.com