Minggu, 24 Maret 2019 04:00

Bayi Monyet Ini Jadi Harapan Baru Penderita Kanker

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bayi Monyet Ini Jadi Harapan Baru Penderita Kanker

Bayi monyet yang diberi nama Grady menjadi hewan pertama yang dilahirkan dari teknologi eksperimental menggunakan jaringan testis beku. Para ilmuwan berhasil membekukan lalu mencairkan jaringan testis

RAKYATKU.COM - Bayi monyet yang diberi nama Grady menjadi hewan pertama yang dilahirkan dari teknologi eksperimental menggunakan jaringan testis beku. Para ilmuwan berhasil membekukan lalu mencairkan jaringan testis menggunakan teknik yang bisa memberikan harapan kepada pasien kanker muda.

"Yah, namanya Grady, yang merupakan singkatan dari bayi cangkok. Dia lahir pada 16 April tahun lalu dan sekarang dia berusia 11 bulan dan dia bermain dan berperilaku seperti setiap monyet lain yang dilahirkan secara normal," kata pemimpin penelitian, Profesor Kyle Orwig, dikutip dari Sky News, Minggu (24/3/2019).

Percobaan melihat para ilmuwan, dari Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh, mengeluarkan testis dari lima kera rhesus muda dan membekukan jaringan testis.

Hewan-hewan itu kemudian menjalani kemoterapi. Ketika mereka mendekati pubertas, sampel jaringan dicairkan oleh para peneliti dan ditanam kembali di monyet -bersama dengan jaringan segar dari testis yang tersisa.

Setelah beberapa bulan, jaringan tersebut menghasilkan sperma, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan embrio dan dipindahkan ke betina.

Tujuan utama Prof Orwig adalah menjaga sel-sel penghasil sperma aman dari perawatan kanker.

Sperma diproduksi selama masa pubertas ketika ada perubahan hormon yang mengaktifkan peningkatan testosteron.

Perawatan seperti kemoterapi dapat menyebabkan kemandulan. Walaupun mungkin bagi pria untuk membekukan sperma mereka sebelum perawatan semacam itu, pria pra-puber terlalu muda untuk memproduksinya

Ayah Grady menjadi sasaran kemoterapi pada usia tiga tahun. Sebelum dia mendapatkan perawatan, para peneliti mengangkat jaringan testis yang diangkat sebelum dia mencapai kedewasaan.

"Kami menggunakan beberapa sperma, yang baru saja diisolasi untuk membuahi sel telur dan itu berhasil, tetapi kami tidak menetapkan kehamilan saat itu.

"Jadi, kami membekukan sisa sperma dan kemudian beberapa bulan kemudian kami kembali, mengeluarkan sperma itu dan membuahi sel telur dan pada waktu itu kami berhasil membangun kehamilan dan akhirnya menghasilkan bayi yang sehat," kata Prof Orwig.

Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Science

University of Pittsburgh dan beberapa rumah sakit lain telah membekukan jaringan testis anak laki-laki sebelum pengobatan kanker secara eksperimental.