Senin, 18 Maret 2019 20:26

Keluarga Rentan Masih Tinggi, DPPPA Sulsel Gelar Penguatan Puspaga

Al Khoriah Etiek Nugraha
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Keluarga Rentan Masih Tinggi, DPPPA Sulsel Gelar Penguatan Puspaga

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Pertemuan Penguatan dan Pengembangan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di Karebosi Condotel Makassar, S

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Pertemuan Penguatan dan Pengembangan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) di Karebosi Condotel Makassar, Senin (18/3/2019).  

Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan, Pebriani menjelaskan menghadapi era globalisasi yang tidak terbendung lagi seperti saat ini, mengharuskan hadirnya masyarakat yang tangguh untuk mengatasi segala permasalahan sosial, ekonomi maupun hukum. Masyarakat yang tangguh sudah tentu harus dibentuk dari keluarga-keluarga yang tangguh.   

"Saat ini masih banyak keluarga-keluarga yang rapuh atau rentan dengan segala macam bentuk permasalahan yang dapat merusak tatanan keluarga, masyarakat dan bangsa ini sendiri. Tentunya hal ini sangat tidak kita inginkan, sebab yang kita inginkan adalah bangsa yang kokoh, bermartabat, tidak melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) termasuk hak perempuan dan hak anak," ungkapnya.

Banyaknya permasalahan keluarga yang timbul bagaikan fenomena gunung es, permasalahan yang dapat diketahui hanya sebagian kecil dari puluhan ribu permasalahan yang ada. Permasalahan keluarga tersebut betul-betul sangat merugikan, menyengsarakan baik secara materil maupun mental bagi anak, orang tua maupun keluarga yang terkena, contohnya banyak anak korban perceraian karena kasus kekerasan dalam rumah tangga yang sangat berpengaruh terhadap pengasuhan yang sangat buruk. 

"Perlu kita ketahui bersama bahwa permasalahan keluarga baik kepala keluarga yang sebagian besar adalah laki-laki dan kepala keluarga perempuan. Data yang ada sekitar 7 juta  perempuan di Indonesia berperan sebagai kepala keluarga yang tidak berpendidikan dan akan berdampak buruk terhadap pengasuhan," ungkapnya. 

Mengingat pentingnya permasalahan keluarga terutama perempuan dan anak untuk segera diatasi, maka sangat disadari bahwa diperlukan upaya untuk menyatukan dua kekuatan antara tanggung jawab orang tua dan kewajiban Negara untuk membantu mengatasi permasalahan keluarga.

Dalam penguatan dan pengembangan Lembaga Penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak dalam suatu wadah yang disebut dengan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) yang berfungsi sebagai “one stop services/layanan satu pintu keluarga, Holistik, Integratif Berbasis Hak Anak” yaitu meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengasuh dan melindungi anak serta terciptanya rujukan pengasuhan, pendidikan, kesehatan perlindungan bagi anak dan orang tua/keluarga guna menunjang tumbuh kembang anak secara optimal.

"Perlu kami sampaikan bahwa Sulawesi Selatan membuka layanan Puspaga tingkat provinsi 1 unit dan 14 unit tersebar di kabupaten/kota," tuturnya.  

14 unit tersebut berada di kabupaten Maros, Bantaeng, Sinjai, Gowa, Bulukumba, Luwu Utara, Luwu Timur, Luwu, Sidrap, Jeneponto, Enrekang, Wajo, Bone dan Kota Makassar.

Diharapkan 14 kabupaten/kota lainnya segera mengupayakan pembentukan Puspaga dan tetap kami juga mengharapkan dukungan dari pusat sebagaimana yang telah diperoleh 14 kabupaten/kota tersebut di atas.

"Puspaga yang dibentuk akan dikerjasamakan dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, baik lembaga pemerintah dan non pemerintah. Beberapa stakeholder terkait yang diharapkan bersinergi dengan Dinas PPPA dalam membangun dan mengembangkan Puspaga adalah Kementerian Agama, BKMT, PGKI, HWDI, PGRI, PKBI, PKK, Dharmawanita dan organisasi lainnya," tutupnya.