Senin, 18 Maret 2019 19:18

Rektor UIT Tantang Mahasiswanya Jadi YouTuber

Muh. Taufik
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rektor Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Dr Andi Maryam (Kiri)
Rektor Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Dr Andi Maryam (Kiri)

Melihat fenomena ini, Rektor Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Dr Andi Maryam, menantang mahasiswanya untuk menjadi seorang YouTuber.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Di era kreatif seperti sekarang ini, banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan pendapatan. Asal mau memutar otak dan mengasah kreatifitas, bukan tidak mungkin uang akan mengalir ke kantong tanpa mesti bekerja kantoran. Salah satu yang sedang booming adalah menjadi YouTuber.

Sejumlah YouTuber di tanah air sudah membuktikan, bagaimana mereka bisa menghasilkan pendapatan yang cukup besar dari membuat video dan menayangkannya di situs berbagi video, YouTube. Sebut saja, Atta Halilintar, Ria Ricis atau bahkan dari kalangan selebriti, seperti pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Melihat fenomena ini, Rektor Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Dr Andi Maryam, menantang mahasiswanya untuk menjadi seorang YouTuber. 

"Saya akan sangat senang, kalau ada mahasiswa yang bisa menghasilkan konten kreatif dan bisa diunggah di YouTube, apalagi kalau konten yang dibuat viral," jelasnya dalam rilis yang diterima Rakyatku.com, Senin (18/3/2019).

Meski begitu, lanjut Maryam, konten yang dibuat haruslah konten yang sifatnya mendidik, bukan sekadar konten untuk menarik viewers di YouTube. "Harus konten yang bagus, tidak unsur SARA, apalagi kalau sampai mengandung unsur kekerasan di dalamnya. Bukan itu yang kita harapkan," jelasnya.

Untuk itu, lanjut Maryam, pihaknya akan membuatkan studio khusus jika memang ada yang berniat menggarap secara serius konten YouTube. "Kalau ada mahasiswa yang punya ide kreatif dan siap untuk dieksekusi, bisa sampaikan. Kita akan coba fasilitasi," ungkapnya.

Maryam mengaku, menjadi YouTuber saat ini bisa menjadi pilihan profesi, apalagi mereka yang memang memiliki minat dan bakat di bidang ini. "Dan sudah menjadi tugas kamu untuk mendorong mahasiswa yang memang memiliki ketertarikan dalam membuat konten video. Makanya, kami coba fasilitasi," kuncinya.