Rabu, 13 Maret 2019 01:00

Giliran Singapura Hentikan Pengoperasian Pesawat Boeing 737 MAX

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pesawat Boeing 737 Max-8 milik maskapai Ethiopian Airlines yang jatuh (Foto: JONATHAN DRUION)
Pesawat Boeing 737 Max-8 milik maskapai Ethiopian Airlines yang jatuh (Foto: JONATHAN DRUION)

Otoritas Singapura menangguhkan sementara pengoperasian semua pesawat Boeing 737 MAX yang terbang masuk ke dan keluar dari wilayah mereka. Kebijakan itu efektif berlaku pada 12 Maret 2019 pukul 14.00

RAKYATKU.COM - Otoritas Singapura menangguhkan sementara pengoperasian semua pesawat Boeing 737 MAX yang terbang masuk ke dan keluar dari wilayah mereka. Kebijakan itu efektif berlaku pada 12 Maret 2019 pukul 14.00 waktu setempat.

Penangguhan ini dilakukan setelah kecelakaan Ethiopian Airlines ET 302 dengan pesawat Boeing 737 MAX 8 yang menewaskan seluruh penumpang dan kru yang berjumlah 157 orang pada Minggu (10/3) pagi.

Singapura merupakan negara pertama yang memberlakukan larangan total seluruh varian Boeing 737 MAX dan untuk semua penerbangan yang dioperasikan oleh maskapai lokal dan asing.

Kebijakan itu diumumkan Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS). Ini dinilai akan memengaruhi anak usaha regional Singapore Airlines, SilkAir, yang memiliki enam pesawat jenis tersebut dalam armadanya.

Penangguhan itu juga berlaku pada maskapai lain yang mengoperasikan Boeing 737 MAX ke Singapura, termasuk China Southern Airlines, Garuda Indonesia, Shandong Airlines dan Thai Lion Air.

Sebelumnya pada Senin 11 Maret 2019, China dan Indonesia memerintahkan perusahaan penerbangan mereka untuk menghentikan operasional semua pesawat Boeing 737 MAX 8.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook, Selasa (12/3) pukul 10.55, Singapore Airlines mengatakan mulai hari ini, enam pesawat telah mendarat di Singapura dan tidak akan diizinkan untuk menerima layanan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Larangan itu tidak berlaku pada total 17 pesawat tipe Boeing 737-800NG milik maskapai Singapore Airlines.

"Keamanan pelanggan dan kru adalah prioritas utama kami," jelasnya dikutip dari merdeka.com.

Singapore Airlines saat ini mengoperasikan pesawat ke Bengaluru, Cairns, Chongqing, Darwin, Hiroshima, Hyderabad, Kathmandu, Kuala Lumpur, Penang, Phnom Penh, Phuket dan Wuhan.

AAS mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Changi Airport Group dan maskapai yang terkena dampak untuk meminimalkan dampak penangguhan pada wisatawan.

"Selama penangguhan sementara, CAAS akan mengumpulkan lebih banyak informasi dan meninjau risiko keselamatan yang terkait dengan kelanjutan operasi pesawat Boeing 737 MAX ke dalam dan ke luar Singapura."

CAAS mengatakan pihaknya sedang memantau situasi dengan seksama dan terus berkomunikasi dengan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat dan regulator penerbangan lainnya, serta Boeing.

Regulator penerbangan Singapura itu juga mengatakan telah melakukan kontak rutin dengan SilkAir terkait operasi Max sejak tahun lalu dan dinyatakan bahwa pihak regulator mengapresiasi maskapai telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mematuhi persyaratan keselamatan yang diperlukan.

"Penangguhan akan ditinjau saat informasi keselamatan yang relevan tersedia," tambahnya.

Boeing 737 adalah pesawat penumpang modern terlaris di dunia dan salah satu yang paling andal di industri ini.