RAKYATKU.COM, SOLOK - Rabu malam, 6 Maret 2019. RT (16) masuk ke kamar rumah DW (16) di Kecamatan X Koto Singkarak, Kota Solok, Sumbar, melalui jendela pada pukul 21.00 WIB.
RT dan DW adalah pasangan kekasih. RT sudah biasa melakukan itu, setiap mengetahui DW libur keesokan harinya. Seperti pada malam Kamis itu. RT mengetahui kalau korban libur keesokan harinya, karena tanggal merah.
Saat masuk, RT langsung tidur di samping DW. Sekitar pukul 02.00 WIB, RT dibangunkan korban.
"He, bangun," ujar DW membangunkan RT.
Sambil mengucek matanya, RT pun terbangun. "Ada apa?" tanyanya.
"Kamu ada pacar lain kan? Jujur," tanya DW penuh selidik.
"Tidak sayang, aku tuh cinta kamu seorang," rayu RT.
"Bohong," kata DW sambil menangis.
Khawatir suaranya membangunkan ibu DW, RT kemudian memeluk DW. RT menenangkan DW, lalu keduanya berhubungan badan.
Usai berhubungan badan, RT kemudian menanyakan status hubungan mereka.
"Jadi bagaimana hubungan kita?" tanya RT.
"Terserah," jawab DW.
Kata "terserah" itu menyiratkan DW tak peduli lagi dengan hubungan mereka.
RT lalu mengambil tali di saku belakang celananya, lalu menjerat DW. Gadis siswi salah satu SMK di Solok itu sempat memohon, namun RT terus mengencangkan cekikan.
DW pun tewas kehabisan napas.
“Dari pengakuan pelaku, korban sempat meminta agar pelaku tidak melakukan itu kepadanya,” kata Kapolres Solok Kota, AKBP Dony Setiawan, sebagaimana dilansir Tribunnews.
Setelah korban tidak bernyawa lagi, pelaku keluar melalui jendela. Dia dijemput oleh temannya.
Korban baru ditemukan tewas pada Kamis (7/3/2019) oleh ibunya, yang melihat pintu kamar putrinya belum terbuka. Dia memanggil tetangga untuk mendobrak. Saat ditemukan, DW sudah tak bernyawa.
RT saat ini mendekam di tahanan Mapolres Solok.