RAKYATKU.COM, NEW YORK - Sabtu, 9 Maret 2019, sekitar pukul 16.50 waktu New York. Turkis Airlines terombang-ambing di langit Amerika.
Suasana di dalam kabin sangat panik. Teriakan histeris penumpang dewasa, berpadu dengan tangisan anak-anak. Turbulensi hebat melanda pesawat Boeing 777 berpenumpang 326 orang plus 21 awak itu.
Puluhan penumpang terlempar kiri-kanan. Syukurlah, turbulensi hebat itu reda dan pesawat mendarat sempurna di bandara John F Kennedy, New York pada pukul 17.35 waktu setempat.
Dari hasil penyelidikan, diketahui ada 29 penumpang mengalami cedera. Rata-rata karena benjol-benjol dan memar. Hanya ada satu yang mengalami patah kaki. Para korban dilarikan ke rumah sakit.
Juru Bicara dari Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey, Steve Coleman seperti dilansir Dailymail mengatakan, empat penumpang dibawa ke rumah sakit setelah pesawat mendarat.
Salah satu kakinya patah dan lainnya mengalami benjolan, memar dan luka.
Coleman mengatakan, yang lainnya dirawat di dalam terminal bandara.
Departemen Pemadam Kebakaran Kota New York mentweet tentang insiden itu pada Sabtu malam, melaporkan, bahwa semua yang terluka, dua di antaranya adalah anak-anak, telah mengalami cedera yang tidak mengancam jiwa.
FDNY awalnya melaporkan, 32 orang terluka tetapi kemudian menurunkan jumlahnya menjadi 29 orang.
Turkish Airlines Flight 1 dilaporkan mengalami turbulensi sekitar 45 menit sebelum mendarat di JFK.
Aviation Weather Centre dari National Weather Service telah memperingatkan pilot, tentang turbulensi hebat di New England pada Sabtu malam.
Insiden itu terjadi hanya beberapa jam setelah Bandara Newark yang berdekatan, terpaksa menutup semua landasan pacu setelah penerbangan dari Montreal ke Fort Lauderdale melakukan pendaratan darurat karena asap di ruang kargo.