RAKYATKU.COM, PAPUA - Pimpinan gerombolan separatis di Nduga, Papua Barat, Egianus Kogeya, membuat 6 poin pernyataan sikap. Pernyataan sikap tersebut disebarkan melalui akun media sosial TPNPB, malam tadi.
Dalam pernyataan sikapnya, salah satu poin Egianus Kogeya, adalah tidak akan mengembalikan 4 senjata yang telah mereka rebut dari TNI, pada kontak senjata Kamis, 7 Maret lalu, di kampung Windi, Distrik Derakma, Kabupaten Nduga, Papua.
"Senjata yang kami rebut dari tangan TNI pada 7 Maret, tidak akan kembalikan. Senjata sudah jadi milik kami KODAP III Ndugama," tulis Egianus.
Egianus juga menegaskan, kelompoknya siap bertanggung jawab atas peristiwa anggota TNI yang tewas (menurut versi OPM ada 5 anggota TNI) dan 4 pucuk senjata yang mereka rebut.
Gerombolan sadis ini, juga membantah keras pemerintah RI, yang mengatakan 10 anggota TPNPB tewas dan TNI merebut 7 senjata dari tangan TPNPB/OPM. Menurut Egianus, itu pebohongan publik.
"Kami akan kirim video dan foto fisik dalam bulan ini untuk dunia akan melihat buktinya," paparnya.
Egianus juga menuduh TNI membakar 27 rumah honai milik warga Distrik Yal dan Distrik Derakma, dari 1 Maret sampai 7 Maret 2019.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) kembali diserang oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) atau TPNPB-OPM, Kamis (7/3/2019) sekira pukul 08.00 WIT. Akibatnya, tiga orang anggota TNI tersebut gugur serangan tersebut.
Kapendam XVII/Cend Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, kejadian berawal saat 25 pasukan TNI Satgas Gakkum baru tiba di Distrik Mugi Kabupaten Nduga dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan.
"Tiba-tiba mereka mendapatkan serangan mendadak sekira 50-70 orang KKSB bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak," ujar Kapendam XVII/Cend, Kolonel Inf Muhammad Aidi, kepada Rakyatku.com.
Kontak senjata pun tidak terhindarkan setelah pasukan TNI tersebut berusaha melakukan perlawanan. Tak lama TNI berhasil menguasai keadaan dan berhasil memukul mundur kelompok KKSB sampai menghilang masuk ke hutan belantara.
"Tapi akibat serangan tersebut menyebabkan tiga orang prajurit gugur yaitu, Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto Bayu Aji, " tuturnya.
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan seluruh jajaran Kodam XVII/Cenderawasih berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya para prajurit terbaik bangsa. Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengatakan, ke tiga prajurit TNI gugur demi menjalankan tugas mulia untuk menegakkan kedaulatan bangsa.