Minggu, 10 Maret 2019 08:28

Memohon Pulang, Pejuang ISIS Asal Italia Ungkap Kebobrokan Dalam ISIS

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Mounsef al-Mkhayar
Mounsef al-Mkhayar

Mounsef al-Mkhayar adalah keturunan Maroko yang tumbuh di Italia. Dia berbicara kepada Reuters dalam wawancara pertamanya sejak menyerah kepada SDF

RAKYATKU.COM - Seorang pejuang Negara Islam yang ditahan di Suriah mendesak Italia untuk mengizinkannya pulang sehingga ia bisa memulai kehidupan baru.

Mounsef al-Mkhayar adalah keturunan Maroko yang tumbuh di Italia. Dia berbicara kepada Reuters dalam wawancara pertamanya sejak menyerah kepada Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dua bulan lalu.

"Saya ingin kembali ke Italia ke keluarga dan teman-teman saya ... agar mereka menerima dan membantu saya menjalani kehidupan baru," kata Mkhayar. "Saya hanya ingin keluar dari drama ini, saya lelah."

Mkhayar mengatakan dia tidak bisa tidur memikirkan istri dan dua putrinya yang tinggal di sebuah kamp di timur laut Suriah. Terlebih lagi, istrinya akan melahirkan dalam waktu sebulan.

Mkhayar mengatakan istrinya adalah seorang wanita Kurdi Suriah. Mereka menikah tiga tahun lalu, dan wanita itulah yang meyakinkannya untuk pergi.

"Kami akan keluar. Saya melihat putri kecil saya menjadi lemah. Saya takut anak-anak saya akan mati.”

Pria berusia 22 tahun itu mengatakan ia telah meninggalkan "kekhalifahan" ISIS setelah mengalami kekecewaan terhadap para penguasa kelompok itu.

Dia telah berada di penjara sejak muncul dari Baghouz, sebuah desa kecil di Suriah timur di mana SDF membersihkan sisa-sisa terakhir pemerintahan ISIS.

Dalam wawancaranya dengan Reuters, Mkhayar juga memberikan laporan tentang meningkatnya kekacauan di kalangan kelompok teror karena komandan tinggi melarikan diri dari Suriah.

Dia mengatakan, komandan ISIS telah mencuri uang dan melarikan diri ke Turki, Irak atau Eropa Barat sambil memerintahkan orang-orang untuk tinggal dan membela Islam.

Meski demikian, Dia mengatakan dia masih percaya pada gagasan kekhalifahan bagi umat Islam.

"Ini keyakinan saya dan saya tidak akan mengubahnya, tapi di sini di Negara Islam, pada kenyataannya ini tidak ada ... Tidak ada keadilan," katanya.

"Jujur, saya datang ke sini terlalu cepat ... Ketika saya tiba, saya menemukan cerita lain."

Yang mengejutkan, dia membeberkan bahwa Negara Islam masih berencana untuk fase berikutnya, menyelundupkan ratusan orang untuk membangun sel-sel tidur di seluruh Irak dan Suriah timur. "Mereka mengatakan kita harus membalas dendam," katanya.

Reuters mewawancarainya di kantor keamanan di Suriah utara di hadapan seorang pejabat SDF.

Menurut media Italia, Mkhayar dijatuhi hukuman delapan tahun penjara oleh pengadilan Milan pada 2017 karena menyebarkan propaganda ISIS dan berusaha merekrut orang Italia untuk bergabung dengan kelompok teror.

Akibatnya, ia kemungkinan harus menjalani hukuman ini jika ia kembali ke negaranya.