RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Hari pemungutan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 tersisa kurang lebih 40 hari lagi.
Namun, tingkat elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Sulawesi Selatan, masih begitu-begitu saja. Tak ada peningkatan yang terlalu signifikan berdasarkan sejumlah hasil survei yang direkam medio Januari-Februari ini.
Bukan hanya stagnan, tingkat elektabilitas sang petahana di Sulsel cenderung berimbang dengan sang rival, duet Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Selain menurunkan target persentase kemenangan dari angka 75 persen menjadi 52 persen, Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Sulsel, juga mulai kembali berharap tuah dari para kepala daerah yang merupakan kader partai politik pengusung.
"Agak susah memang kecuali ada keajaiban. Apalagi waktunya tinggal beberapa hari. Kecuali ada dukungan masif dari berbagai pihak. Misalnya kepala daerah dari parpol koalisi," ungkap Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf Sulsel, Syamsul Bachri, saat ditemui Rakyatku.com di Hotel Grand Asia, Jalan Boulevard, Jumat (8/3/2019) kemarin.
Para kepala daerah, kata Syamsul, diharapkan menggunakan kemampuannya dalam meyakinkan masyarakat, untuk memilih Jokowi-Ma'ruf di daerahnya masing-masing.
"Istilah kita dengan menggunakan 'hablum minannas' (hubungan simultan antara manusia dengan sesamanya). Tentu kita berharap mereka tetap mendukung sesuai dengan aturan yang berlaku. Kita berharap mereka menggunakan pengaruhnya, sesuai dengan aturan yang berlaku, supaya target kita bisa tercapai," beber legislator DPR RI Fraksi Golkar itu.
Meskipun demikian, asa dan optimisme tetap digaungkan kubu Jokowi-Ma'ruf untuk mempertahankan kemenangan seperti yang diraih pada Pilpres 2014 silam.
"Mudah-mudahan kita bisa capai dengan kerja keras dari semua tim, baik TKD provinsi, TKD kabupaten/kota, relawan, partai-partai pendukung dan partai koalisi yang ada di Sulsel. Intinya, kami optimis Jokowi-Ma'ruf tetap akan memenangkan Pilpres di Sulsel," pungkas Syamsul.