Sabtu, 09 Maret 2019 11:31

"Semua Terkurung, Sekarang Baku Kejar," Rekaman OPM Detik-detik Penembakan 3 Anggota TNI

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Tentara OPM
Tentara OPM

Sebuah rekaman suara diposting di akun media sosial TNPB-OPM. Menunjukkan detik-detik gerombolan TNPB-OPM yang berjumlah sekitar 70 orang, mengepung pasukan TNI yang hanya berjumlah sekitar 25 orang d

RAKYATKU.COM, PAPUA - Sebuah rekaman suara diposting di akun media sosial TNPB-OPM. Menunjukkan detik-detik gerombolan TNPB-OPM yang berjumlah sekitar 70 orang, mengepung pasukan TNI yang hanya berjumlah sekitar 25 orang di Nduga, Papua.

Rekaman itu ditengarai dari suara Egianus Kogeya, yang dilaporkan lewat handy talkie ke operator media sosial TPNPB.

Dari rekaman tersebut, terdengar suara yang diduga Egianus Kogeya, melaporkan bahwa mereka telah mengepung pasukan TNI. "Semua terkurung, sekarang baku kejar," terdengar suara dari seberang, yang diduga suara Egianus Kogeya.

"Sebentar kalian akan dapat berita bagus," lanjut suara itu.

Tak lama kemudian, terdengar teriakan dalam bahasa Papua. Di situlah ditengarai 3 anggota TNI tersebut dihabisi gerombolan pemberontak itu.

Rekamannya dapat didengar di sini:

Seperti diberitakan sebelumnya, pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) kembali diserang oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB), Kamis (07/03/2019) sekira pukul 08.00 WIT. Akibatnya, tiga orang anggota TNI tersebut gugur serangan tersebut.

Kapendam XVII/Cend Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, kejadian berawal saat 25 pasukan TNI Satgas Gakkum baru tiba di Distrik Mugi Kabupaten Nduga dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan.

"Tiba-tiba mereka mendapatkan serangan mendadak sekira 50-70 orang KKSB bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak," ujar Kapendam XVII/Cend, Kolonel Inf Muhammad Aidi, kepada Rakyatku.com.

Kontak senjata pun tidak terhindarkan setelah pasukan TNI tersebut berusaha melakukan perlawanan. Tak lama TNI berhasil menguasai keadaan dan berhasil memukul mundur kelompok KKSB sampai menghilang masuk ke hutan belantara.

"Tapi akibat serangan tersebut menyebabkan tiga orang prajurit gugur yaitu, Serda Mirwariyadin, Serda  Yusdin dan Serda Siswanto Bayu Aji, " tuturnya.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan seluruh jajaran Kodam XVII/Cenderawasih berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya para prajurit terbaik bangsa. Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengatakan, ke tiga prajurit TNI gugur demi menjalankan tugas mulia untuk menegakkan kedaulatan bangsa.

"Mereka adalah pahlawan kusuma bangsa yang telah rela mengorbankan nyawanya demi menghadirkan rasa aman bagi masyarakat Papua," katanya.

"Ini juga sekaligus membuktikan bahwa kelompok separatis bersenjata lah yang selama ini menjadi beban bagi masyarakat Papua. Mereka tidak segan membunuh aparat dan warga sipil yang tidak mendukung mereka", kata Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring.

Versi gerombolan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), ada lima korban tewas dari TNI.

Pimpinan TPNPB di Nduga, Egianus Kogeya sebagaimana dilansir akun Facebook TPNPB, mengatakan, pada kontak senjata kemarin, Egianus dan gerombolannya telah merebut 4 pujuk senjata. 

Keempat pucuk senjata tersebut, terdiri atas 3 pucuk jenis moderen dan satu pucuk senjata rantai jenis minimi.

Selain itu, dalam kontak senjata disertai perampasan senjata, Egianus menyebut ada 5 anggota TNI tewas di tempat di Kampung Windi, Distrik Derakma.

Peristiwa itu kata dia, terjadi pukul 12.30 siang. Berawal saat 8 anggota TNI dari pos Distrik Derakma menuju kampung Widi.

"Sempat bertemu dengan bapak Amos Kogeya bersama istrinya dan 8 anggota tersebut menginterogasi mereka," lapor Egianus.

Sesudah itu, TNI kata Egianus, membakar 5 honai milik warga. Pasukan TPNPB kemudian mengepung 8 anggota tersebut, dan terjadi kontak senjata. 

Maka terjadi kejar-kejaran dan membuat 5 anggota TNI kata Egianus tertembak. Pasukan TPNPB kata dia, berhasil melumpukan dan merebut 4 pucuk senjata.

"Maka jam 3 sore, 2 helikopter masuk dan mengevakuasi mayat. Demikian laporan sementara dari Ndugama oleh Egianus kogeya melalui komadan operasi Pemne Kogeya kepada TPNPBnews," tulis akun tersebut.