Sabtu, 09 Maret 2019 10:52

Remaja Palestina Terbunuh oleh Penembak Jitu Israel di Gaza

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Para demonstran Palestina melarikan diri dari gas yang ditembakkan oleh pasukan Israel selama protes di pagar Israel di Jalur Gaza selatan [Reuters]
Para demonstran Palestina melarikan diri dari gas yang ditembakkan oleh pasukan Israel selama protes di pagar Israel di Jalur Gaza selatan [Reuters]

Seorang remaja laki-laki Palestina berusia 15 tahun dibunuh oleh tentara Israel, dalam sebuah protes di dekat pagar Israel di sebelah timur Jalur Gaza.

RAKYATKU.COM - Seorang remaja laki-laki Palestina berusia 15 tahun dibunuh oleh tentara Israel, dalam sebuah protes di dekat pagar Israel di sebelah timur Jalur Gaza.

Menurut juru bicara kementerian kesehatan Gaza, Ashraf al-Qidra, remaja itu ditembak di bagian kepala oleh seorang penembak jitu Israel.

Remaja itu diidentifikasi sebagai Saif al-din Abu Zeid. Selain dia, enam demonstran lainnya dilaporkan terluka oleh pasukan Israel dan dibawa ke Rumah Sakit Shifa untuk dirawat.

Setiap malam sejak bulan Februari, para pemuda Palestina, yang dikenal sebagai "unit gangguan malam," telah berkumpul di perbatasan Israel sebagai bagian dari protes Marches of Return, yang dimulai pada akhir Maret tahun lalu.

Puluhan ribu warga Palestina telah mengambil bagian dalam demonstrasi itu, menuntut warga Palestina diizinkan untuk kembali ke tanah mereka, yang direbut pada tahun 1948 oleh paramiliter Zionis.

Mereka juga menuntut diakhirinya blokade 12 tahun Israel di Jalur Gaza, yang telah menghancurkan perekonomian daerah kantong.

Pada akhir Februari, para penyelidik PBB mengatakan ada bukti yang menunjukkan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh pasukan keamanan Israel, seperti menembak, melukai dan membunuh warga Palestina selama protes besar-besaran tahun lalu.

Sebuah Komisi Penyelidikan PBB yang terdiri dari para ahli hak asasi manusia independen menghitung sudah 189 warga Palestina tewas dan diperkirakan lebih dari 9.000 terluka.

Hitungan lain menyebutkan jumlah korban Palestina yang terbunuh berjumlah 260 dan yang terluka lebih dari 26.000.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak laporan itu, dengan mengatakan bahwa laporan itu "membuat catatan baru kemunafikan dan kebohongan, karena kebencian yang berlebihan pada Israel, satu-satunya demokrasi di Timur Tengah."