RAKYATKU.COM - Jarrah, bayi pengantin ISIS Shamima Begum meninggal dunia karena infeksi paru-paru.
Bayi kecil itu adalah anak ketiga Shamima, yang dilahirkan beberapa minggu lalu. Dua kakaknya lebih dulu meninggal karena kekurangan gizi di kamp pengungsi di Suriah.
Seorang paramedis di tempat kejadian mengatakan kepada BBC bahwa Jarrah mengalami kesulitan bernapas dan dibawa ke rumah sakit bersama dengan Begum pada Kamis pagi.
Tapi bayi itu tidak bisa diselamatkan dan meninggal pada pukul 01:30 siang, waktu setempat.
Shamima kemudian dibawa kembali ke kamp pengungsi di Suriah untuk mengubur anaknya.
Jarrah adalah warga negara Inggris, meski status kewarganegaraan ibunya telah dicabut.
Menanggapi kematian bayi itu, seorang juru bicara pemerintah Inggris mengatakan: “Kematian setiap anak adalah tragis dan sangat menyedihkan bagi keluarga."
Juru bicara itu juga menekankan kembali mengenai larangan bepergian ke Suriah. “Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran telah secara konsisten menyarankan agar tidak bepergian ke Suriah sejak April 2011."
"Pemerintah akan terus melakukan apa pun yang kami bisa untuk mencegah orang ditarik ke dalam terorisme dan bepergian ke zona konflik yang berbahaya."
Shamima Begum melarikan diri ke Suriah pada tahun 2015. Hanya satu minggu setelah berada di sana dia menikah dengan seorang pejuang ISIS asal Belanda.
Dia diperkirakan menggunakan paspor kakak perempuannya untuk terbang dari Gatwick ke Turki bersama dua gadis remaja lainnya.
Mereka kemudian diselundupkan melewati perbatasan ke Suriah.
Setelah ISIS runtuh dan Shamima melarikan diri dari kelompok itu, dia ditemukan oleh wartawan dan mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke Inggris.
Pada saat itu dia masih hamil tua dan mengatakan dia mengkhawatirkan kesehatan calon bayinya, dan berpikir bahwa Inggris adalah tempat yang aman bagi buah hatinya.