Jumat, 08 Maret 2019 23:56

TKD Jokowi-Ma'ruf Sulsel Klaim Hasil Survei Jagoannya Meningkat di Sulsel

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Joko Widodo. (Foto: Getty Images)
Joko Widodo. (Foto: Getty Images)

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Sulawesi Selatan, Syamsul Bachri, membeberkan hasil survei terbaru jagoannya di Sulsel.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Sulawesi Selatan, Syamsul Bachri, membeberkan hasil survei terbaru jagoannya di Sulsel.

Menurutnya, survei tersebut dikeluarkan oleh lembaga survei nasional Charta Politika yang direkam pada medio Januari 2019.

Hasilnya, di Sulsel, pasangan Jokowi-Ma'ruf diklaim unggul dengan tingkat elektabilitas mencapai 48,6 persen. Sementara itu duet Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno memiliki tingkay elektabilitas sebesar 37,1 persen.

"Hasil survei terbaru itu kami terima dari Jakarta. Dari Charta Politika. Kami terima langsung melalui pesan WA (WhatsApp). Di Sulsel itu sudah naik menjadi 48,6 persen, kemudian Prabowo-Sandi itu 37,1 persen. Masih ada pemilih mengambang (swing voters) sebesar 14,3 persen," beber Syamsul saat ditemui Rakyatku.com di Hotel Grand Asia, Jalan Boulevard, Jumat (8/3/2019).

Hasil itu, kata Syamsul, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya yang dirilis Celebes Research Center (CRC). Dalam survei yang juga direkam pada Januari 2019 itu, CRC menemukan data bahwa tingkat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf hanya unggul dengan 46,0 persen. Sementara itu, Prabowo-Sandi dengan elektabilitas sebesar 41,9 persen. Adapun pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 12,1 persen. 

"Jadi ada peningkatan sedikit. Kalau secara nasional itu (versi Charta Politika), Jokowi-Ma'ruf menang di 21 provinsi, Prabowo-Sandi unggul di 11 provinsi dan 2 provinsi lainnya imbang," kata Syamsul yang juga legislator DPR RI Fraksi Golkar ini.

Meskipun meningkat, kata Syamsul pihaknya mengingatkan kepada seluruh tim pemenangan, relawan dan simpatisan capres dan cawapres nomor urut satu itu agar tak terlena.

"Ini hanya data riset. Tugas kita tentu bagaimana ini tidak berubah turun tapi bagaimana bisa naik," pungkasnya.