Jumat, 08 Maret 2019 20:20

"Uangnya buat Hidup Sehari-hari", Pengakuan Remaja Begal Bercelurit

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Dua remaja berinisial P (16) dan F (16) diamankan Polsek Beji, Depok, Jawa Barat. Keduanya adalah pelaku begal ponsel yang sudah seringkali beraksi.

RAKYATKU.COM, DEPOK - Dua remaja berinisial P (16) dan F (16) diamankan Polsek Beji, Depok, Jawa Barat. Keduanya adalah pelaku begal ponsel yang sudah seringkali beraksi.

Kapolsek Beji, Kompol Yenny Sihombing, mengatakan berdasarkan catatan kepolisian kedua pelaku merupakan anggota geng motor dan sudah beraksi sembilan kali.

"Sudah berkali-kali mereka ngaku. Ada di Sawangan, Limo, Pancoran Mas, dan Beji," kata Yenny dikutip Suara.com, Jumat (8/3/2019).

Pelaku yang berusia 16 tahun tersebut berasal dari keluarga yang tidak utuh atau broken home.

"Orang tuanya ada yang sudah meninggal sehingga harus hidup bersama kerabat dan ada pula yang merupakan korban perceraian," kata Yenny.

P selaku esekutor di lapangan selalu membawa senjata tajam ketika beraksi. P mengatakan membeli senjata tajam dari temannya.

"Celurit selalu dibawa untuk menakuti korban. Kalau korban melawan, P tak segan melukai korban," katanya.

P mengaku handphone hasil jambret dijual secara online dengan sistem COD. Satu HP dijual seharga Rp600 ribu sampai Rp1 juta. Hasilnya dibagi dua dengan rekannya.

"Uangnya buat hidup sehari-hari karena saya nggak tinggal bersama orang tua," katanya.

P adalah anggota geng Rawamaya Beji Rasta (RBR). Dia mengaku baru bergabung dalam geng tersebut.

"Baru saja gabung geng. Sebelumnya nggak ikutan," kata P sambil tertunduk.