Kamis, 07 Maret 2019 17:25

Aktivitas Korea Utara Dapat Mengindikasikan Persiapan Peluncuran Roket

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Stasiun Peluncuran Satelit Sohae di Tongchang-ri, Korea Utara, terlihat di siaran berita di Stasiun Seoul pada hari Rabu (AP)
Stasiun Peluncuran Satelit Sohae di Tongchang-ri, Korea Utara, terlihat di siaran berita di Stasiun Seoul pada hari Rabu (AP)

Pergerakan di fasilitas rudal utama Korea Utara kemungkinan mengindikasikan persiapan untuk peluncuran roket

RAKYATKU.COM - Pergerakan di fasilitas rudal utama Korea Utara kemungkinan mengindikasikan persiapan untuk peluncuran roket, menurut media Korea Selatan JoongAng Ilbo.

Laporan itu muncul pada hari Kamis, sehari setelah agen Korea Selatan melaporkan telah melihat aktifitas di Sanum-dong. Itu adalah tempat di mana Korea Utara mengembangkan rudal balistik antarbenua Hwasong-15, yang diyakini mampu menyerang AS.

Fasilitas Sanum-dong juga membangun kendaraan peluncuran ruang angkasa. Salah satunya adalah roket Unha-3 yang digunakan dalam peluncuran satelit pada Februari 2016 di fasilitas roket jarak jauh Sohae.

"Korea Utara membuat ICBM (Hwasong-14, -15) dan Peluncur Luar Angkasa ... di Sanum-dong. Apa yang kita dapatkan akan mengejutkan,” tulis Jeffrey Lewis, direktur Program Nonproliferasi Asia Timur di Pusat Studi Nonproliferasi.

Dalam laporan terpisah yang dirilis hari Selasa, dua lembaga think tank mengatakan bahwa Korea Utara juga tampaknya memiliki aktifitas di Sohae atau Tongchang-ri. Itu adalah tempat yang telah dijanjikan oleh Korea Utara untuk dibongkar sebagai tahap awal denuklirisasi.

Sohae, yang relatif dekat dengan Sanum-dong, akan memudahkan transfer roket, sehingga meningkatkan kemungkinan rezim Kim Jong Un meluncurkan roket. 

Pergerakan di Sanum-dong dan Tongchang-ri terlihat setelah KTT Kim-Trump kedua di Hanoi gagal mencapai kesepakatan.

Itu dapat dilihat sebagai sinyal Pyongyang tentang ketidakbahagiaannya atas bagaimana negosiasi itu berakhir tanpa hasil.

Yang membuat was-was, pergerakan itu terlihat menjelang dua tanggal penting bagi Pyongyang: 5 April, peringatan kelahiran pendiri nasional Kim Il Sung, dan 25 April, peringatan penciptaan Tentara Revolusi Rakyat Korea pada tahun 1932.

Korea Utara telah dua kali meluncurkan satelit pada atau sebelum tanggal-tanggal ini. Pertama pada tanggal 5 April 2009, dan pada tanggal 13 April 2012.

Namun, peluncuran roket, bahkan dengan kedok program luar angkasa, kemungkinan akan dilihat oleh Trump sebagai eskalasi yang akan memaksanya untuk merespons.

Ditanya tentang berita pembangunan kembali yang dilaporkan di Sohae, Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa ia “akan sangat kecewa jika itu terjadi” tetapi menambahkan bahwa “masih terlalu dini” untuk mengetahui dengan pasti.

Peluncuran roket Korea Utara, yang dapat memiliki aplikasi militer, dilarang di bawah resolusi PBB. Meskipun demikian, para pejabat Korea Utara dan media yang dikelola pemerintah telah mengungkapkan rencana Pembangunan Antariksa Nasional lima tahun yang bertujuan untuk membangun sistem komunikasi satelit untuk berkontribusi pada "pembangunan ekonomi, termasuk satelit geostasioner, dan kehidupan masyarakat."