Rabu, 06 Maret 2019 13:37

Sadis, Emmang Si Begal Potong Tangan Ceritakan Detik-detik Tebas Korban di Persidangan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sadis, Emmang Si Begal Potong Tangan Ceritakan Detik-detik Tebas Korban di Persidangan

Entah berapa kecepatan tebasan yang dilakukan Firman alias Emmang ketika menebas tangan Imran, mahasiswa ATIM pada Minggu (25/11/2018) silam. 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Entah berapa kecepatan tebasan yang dilakukan Firman alias Emmang ketika menebas tangan Imran, mahasiswa ATIM pada Minggu (25/11/2018) silam. 

Pasalnya hanya satu kali tebasan, tangan Imran langsung terlepas. Saat itu Firman mengakui ia sempat berbicara pada Imran, tetapi mahasiswa asal Enrekang tersebut keburu lari. 

"Saya sempat bicara tapi tidak didengar ka dia langsung kabur. Saya kejar. Dia minta tolong tapi tetap saya buru. Saya minta hapenya," kata Firman saat menceritakan kembali detik-detik ia menebas tangan Imran di Jalan Datuk Ribandang beberapa waktu lalu. 

Berlari mengejar Imran, tak lupa Firman mengambil parang yang dibawa Aco saat hendak membegal. Sambil membawa parang, Aco membuntuti dari belakang dengan motor yang dipinjamnya dari Fatahullah alias Ulla. 

Firman awalnya tidak mengakui ia menebas korban dari jarak dekat. Namun setelah ditanya berulang kali oleh majelis hakim akhirnya ia mengakui bahwa ia menebas Imran dari jarak dekat. 

Dengan parang yang tajam, hanya sekali tebasan tangan Imran langsung putus. 

"Inisiatif saya sendiri (menebas). Kalau begal inisiatif berdua. Jaraknya dekat," ujarnya di Pengadilan Negeri Makassar, Rabu (6/3/2019).

Sementara itu, salah satu terdakwa yang motornya dipakai untuk membegal mengaku tidak tahu bila kedua temannya itu adalah pelaku begal. 

Ulla pada akhirnya ditangkap karena menerima uang hasil jualan barang begal Aco dan Emmang. Ia mendapatlan uang sebesar Rp100 ribu. 

"Saya tidak tahu kalau parangnya tajam karena itu milik Zaenal. Firman teman smp. Kalau pengkong ketemu di lelang. Saya tidak tahu kalau suka begal," kata Ulla.