Senin, 04 Maret 2019 11:45

Mantan Penjabat Gubernur Sulsel Lepas Jabatan Dirjen Otoda

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Mantan penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono (kedua kiri).
Mantan penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono (kedua kiri).

Pengabdian Soni Sumarsono sebagai pegawai negeri sipil (PNS) resmi berakhir. Hari ini, Senin (4/3/2019), dia resmi melepas jabatan sebagai pelaksana tugas direktur Direktorat Jenderal Otonomi Daerah K

RAKYATKU.COM - Pengabdian Soni Sumarsono sebagai pegawai negeri sipil (PNS) resmi berakhir. Hari ini, Senin (4/3/2019), dia resmi melepas jabatan sebagai pelaksana tugas direktur Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.

Soni sempat bertugas sebagai penjabat gubernur Sulsel selama kurang lebih lima bulan. Dia dilantik 9 April 2018 dan bertugas hingga 5 September 2018. Dia mengisi kekosongan pemerintahan selama Pilgub Sulsel.

Jabatan Soni selama ini diambil alih Akmal Malik sebagai pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Otonomi Daerah yang baru. Soni diganti karena telah memasuki masa pensiun.

Selain Soni, Mendagri juga melantik Suhajar Diantoro sebagai pelaksana tugas Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP). Suhajar menggantikan Widodo Sigit Pudjianto yang juga memasuki masa pensiun.

Serah terima Surat Keputusan (SK) digelar saat upacara di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (4/3/2019).

Tjahjo mengucapkan selamat serta memberi apresiasinya atas dedikasi dan kinerja Soni dan Widodo selama ini. 

"Saya pribadi dan jajaran Kemendagri dan BNPP sampaikan ucapan selamat atas purna tugasnya Soni Sumarsono dan Sigit," ungkap Tjahjo saat memberikan arahan sebagai inspektur upacara. 

Dalam kesempatan itu, Tjahjo juga berpesan kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) yang hadir terkait kesetiaan kepada atasan dan negara. Dirinya berharap seluruh ASN bisa membawa amanah jabatan sampai ke tujuan.

"Kesetiaan bukan dilihat dari banyaknya kita bergerak tapi bagaimana kita bisa kuat bertahan, karena jabatan bukan kita minta tapi diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kita dan tugas itu hanya berjalan lurus membawa amanah sampai tujuan yang ada," ujar Tjahjo.

Tjahjo juga meminta jajarannya untuk mewaspadai racun dan virus demokrasi. Para ASN diminta untuk mewujudkan pemilu yang demokratis. 

"Waspada racun dan virus demokrasi yang selama itu menghampiri, yaitu politik uang, kampanye kebencian, SARA, fitnah, dan hoax, harus dicermati dan hati-hati itu adalah racun dan virus demokrasi yang bisa setiap saat hampiri," katanya.