RAKYATKU.COM, BANTAENG - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyerahkan sumur bor air bersih yang dipusatkan di Desa Papanloe, Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng, Minggu (3/3/2019).
Sumur bor air bersih ini berdiri di atas tanah yang diawakafkan oleh Rabba, tokoh masyarakat setempat.
Inspektur V, Inspektorat Jenderal KESDM, Murdo Gantoro mengatakan sampai dengan tahun 2018 di Kabupaten Bantaeng telah berhasil dibangun sebanyak 4 unit sumur bor.
"Tersebar di 4 desa/kelurahan dan 3 kecamatan, dengan kapasitas produksi air bersih mencapai 74,1 ribu meter kubik per tahun dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk sebanyak 81,2 ribu jiwa penduduk," jelasnya.
"Program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam ini dirasakan efektif dan berhasil membantu mengatasi persoalan pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat di daerah sulit air," ujarnya.
"Sehingga pemerintah yang didukung oleh Komisi VII DPR RI sebagai mitra kerja, terus berupaya untuk dapat membangun lebih banyak sumur bor dalam di seluruh wilayah Indonesia yang masih kesulitan air bersih," tambahnya.
Wakil Bupati Bantaeng, Sahabuddin didampingi Ketua DPRD Bantaeng, Abdul Rahman Tompo pada kesempatan tersebut memberi apresiasi yang luar biasa atas terlaksananya kegiatan ini.
"Satu pesan saya, pelihara dengan baik karena sumur bor air bersih ini karena merupakan tanggung jawab kita bersama agar masyarakat senantiasa dapat menikmati air bersih," pesan Sahabuddin.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Tamsil Linrung mengatakan hadirnya sumur bor air bersih ini merupakan suatu hal yang diharapkan dapat dimanfaatkan dan dirawat dengan baik.
"Kami harap dapat memberi manfaat yang besar untuk meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat," ucapnya.
Pada tahun anggaran 2018 ini, Kementerian ESDM menganggarkan sebanyak 550 unit sumur bor yang tersebar di seluruh Indonesia.
Di antaranya adalah 43 unit sumur bor di Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupaten Bantaeng, Gowa, Jeneponto, Kepulauan Selayar, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Sinjai, Soppeng, Takalar, dan Wajo.
