Minggu, 03 Maret 2019 17:27

NU Usul Pakai Nonmuslim, Budayawan Sujiwo Tejo Mengaku Dirinya Kafir

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sujiwo Tejo
Sujiwo Tejo

Di tengah upaya penghapusan istilah "kafir" bagi nonmuslim, budayawan Sujiwo Tejo malah bangga menyebut dirinya kafir. Ada apa?

RAKYATKU.COM - Di tengah upaya penghapusan istilah "kafir" bagi nonmuslim, budayawan Sujiwo Tejo malah bangga menyebut dirinya kafir. Ada apa?

Sebelumnya, dalam Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar PBNU 2019, ada usulan untuk tidak lagi menggunakan istilah "kafir" kepada nonmuslim di Indonesia.

Hari ini, Minggu (3/3/2019), budayawan Sujiwo Tejo yang diketahui seorang muslim justru mengaku kafir.

"Aku bukan dukun walau jadi bintang film KAFIR. Tapi aku emang kafir (tertutup/menutup diri), misalnya aku kafir dari arus dukung mendukung, aku kafir dari rambut pendek, dan sebagai kaum sarungan aku pun kafir dari menggunakan celana," cuit Sujiwo Tejo di akun Twitternya.

Cuitan itu menjawab akun @IamtheFword yang menulis, "Gara-gara film itu (KAFIR), gue kira si mbah emang beneran dukun njir."

Polemik kafir ini menjadi menarik setelah seorang pemuka agama Hindu, Mpu Jaya Prema angkat bicara. Dia mengaku tak marah disebut kafir. Menurut dia, sebutan kafir yang diberikan kepada orang-orang yang bukan beragama Islam, bukan suatu masalah.

"Kalau kita disebut kafir harus bangga karena kita ada di luar Islam. Artinya, kita punya keyakinan, kita ini orang yang di luar Islam, kalau disebut kafir karena kita di luar Islam, kita punya keyakinan," katanya.

"Apa perlu kita marah atau berang kalau kita dituduh kafir? Saya kira, tidak ada gunanya. Karena, istilah kafir itu adalah terminologi di dalam agama Islam bukan di dalam konstitusi kita, tidak ada urusan dengan kenegaraan, tidak ada urusan dengan keberagaman kita," kata Mpu Jaya Prema.

Dai kondang, Ustaz Abdul Somad juga heran jika ada yang mencoba mengganti istilah kafir. Sebab sejak ribuan tahun lalu tercantum dalam Alquran. "Apa surahnya nanti jadi non muslim dan bunyinya kulya ayyuhal non muslim?" kata dia dalam sebuah ceramahnya.

Menurutnya, surah Al Kafirun dalam Alquran justru menjelaskan toleransi dengan kalimat yang sangat lugas dan indah. "Bagimu agamamu, bagiku agamaku, lakum dinukum waliyadin," katanya.