Minggu, 03 Maret 2019 08:57

"Korea Utara Tak Punya Masa Depan Ekonomi Jika Memiliki Senjata Nuklir," Ujar Trump

Suriawati
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Donald Trump dan Kim Jong Un gagal mencapai kesepakatan mengenai senjata nuklir pada pertemuan puncak mereka di Hanoi
Donald Trump dan Kim Jong Un gagal mencapai kesepakatan mengenai senjata nuklir pada pertemuan puncak mereka di Hanoi

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu (02/03/2019) bahwa Korea Utara akan memiliki masa depan ekonomi yang cerah jika membuat kesepakatan.

RAKYATKU.COM - Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Sabtu (02/03/2019) bahwa Korea Utara akan memiliki masa depan ekonomi yang cerah jika kedua negara membuat kesepakatan.

Sebaliknya, kata Trump, negara itu tidak memiliki masa depan ekonomi jika tetap mempertahankan senjata nuklirnya.

"Korea Utara memiliki masa depan ekonomi yang luar biasa, brilian jika mereka membuat kesepakatan, tapi mereka tidak punya masa depan ekonomi jika mereka memiliki senjata nuklir," kata Trump pada Konferensi Tindakan Politik Konservatif.

Namun dia menambahkan bahwa hubungan dengan Korea Utara tampaknya "sangat, sangat kuat."

Pertemuan kedua antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Vietnam berakhir tiba-tiba setelah mereka gagal mencapai kesepakatan.

AS dikabarkan tidak dapat menjabarkan sejauh mana bantuan sanksi yang akan diberikan kepada Korea Utara sebagai imbalan atas langkah-langkah untuk menghentikan program nuklirnya.

Namun Amerika Serikat dan Korea Utara mengatakan mereka berniat untuk melanjutkan pembicaraan, tapi belum mengatakan kapan pertemuan berikutnya akan berlangsung.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amerika Serikat menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap Korea Utara ketika  negara itu melakukan serangkaian uji coba rudal balistik pada tahun 2017.

Washington telah menuntut denuklirisasi Korea Utara yang lengkap, dapat diverifikasi, dan tidak dapat diubah sebelum sanksi dapat dicabut. Namun Pyongyang tidak menerima itu, dan berharap ada pengurangan sanksi sebelum mereka melepaskan senjata nuklirnya.